Kompas TV nasional peristiwa

Usai Penetapan Tersangka Kabasarnas, Pimpinan KPK Mengaku Diancam hingga Dapat Kiriman Bunga

Kompas.tv - 31 Juli 2023, 12:31 WIB
usai-penetapan-tersangka-kabasarnas-pimpinan-kpk-mengaku-diancam-hingga-dapat-kiriman-bunga
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mendapat kiriman bunga berisi pesan nyinyir dalam beberapa hari terakhir. Foto: Sumber Istimewa. (Sumber: Istimewa via Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK mendapat kiriman bunga bernada miring hingga mengaku diancam atau teror setelah penetapan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi sebagai tersangka korupsi.

Diketahui, kiriman bunga itu berisi kalimat nyinyir. Namun, pengirimnya misterius atau tidak diketahui. Berdasarkan foto yang dilanisr dari Kompas.com, menunjukkan karangan bunga itu dikirim oleh orang tak dikenal yang menyebut diri sebagai “Tetangga”.

Karangan itu berisi pesan begini: “Selamat Atas Keberhasilan Bapak Alexander Marwata Memasuki Pekarangan Tentangga”. Karangan bunga itu disebut diletakkan di depan rumah.

Baca Juga: Respons Kasus Korupsi Kepala Basarnas Henri Alfiandi dan Letkol Afri Budi, Ini Kata Panglima TNI

Kemudian, foto lainnya bertuliskan, “Selamat Atas Keberhasilan Anda Bapak Asep Guntur Rahayu Memasuki Pekarangan Tetangga”.

Adapun Alexander Marwata merupakan Wakil Ketua KPK yang mengumumkan status tersangka terhadap Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan bawahannya, Letkol  Afri Budi Cahyanto pada Rabu (26/7/2023).

Alexander Marwata mengungkapkan bahwa keduanya diduga telah menerima suap mencapai Rp 88,3 miliar selama 2021 sampai 2023.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan bahwa pimpinan KPK  mendapat banyak ancaman, teror yang menyangkut nyawa, hingga kekerasan, dalam beberapa hari terakhir ini.

Menurut Ghufron, pesan teror tersebut disampaikan orang tak dikenal melalui aplikasi WhatsApp maupun medium lain ke rumah pimpinan dan pejabat struktural KPK.

Baca Juga: Usman Hamid: TNI Aktif Duduki Jabatan Sipil, saat Korupsi Ogah Tunduk Hukum Sipil, Ini Inkonsistensi

“Kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman/teror nyawa dan kekerasan,” kata Ghufron dikutip dari Kompas.com pada Senin (31/7/2023).

“Disampaikan ke WhatsApp maupun karangan bunga yang dikirim ke rumah rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi.”




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x