Kompas TV nasional politik

Kata Jokowi Soal Luhut, Bahlil dan Bamsoet yang Ingin Jadi Ketum Golkar: Urusan Beliau

Kompas.tv - 27 Juli 2023, 08:49 WIB
kata-jokowi-soal-luhut-bahlil-dan-bamsoet-yang-ingin-jadi-ketum-golkar-urusan-beliau
Presiden Joko Widodo memberi pemaparan visi Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Kamis (15/6/2023). (Sumber: Antara)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membebaskan para pembantunya bila memang ingin menjadi ketua umum (ketum) Partai Golkar. Misalnya, seperti Menko Marves dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia. 

Selain itu, kata Jokowi, termasuk Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet bila ingin maju menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu merupakan hak mereka. 

"Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, Pak Bamsoet punya keinginan itu urusan beliau-beliau-beliau, bukan urusan kita, urusan beliau-beliau, urusan internal Golkar," kata Jokowi seperti dikutip dari channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (27/7/2023). 

Baca Juga: Jokowi Bicara Soal Isu Munaslub Golkar: Tidak Ada Hubungannya dengan Kita

Kepala Negara juga membantah kalau dirinya menunggangi isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar. 

Hal ini menanggapi pertanyaan ihwal tudingan yang menilai isu Munaslub Partai Golkar tersebut ditunggangi oleh Presiden Jokowi. 

"Itu urusan internal Golkar. Urusannya internal Golkar, tidak ada hubungannya dengan kita," ujar Jokowi sebelum bertolak ke Tiongkok dalam agenda kunjungan kenegaraannya.


Tercium ada gerakan munaslub Golkar

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Dewan Etik Partai Golkar mencium gerakan yang ingin adanya peralihan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ketua Dewan Etik Partai Golkar Mohammad Hatta menjelaskan pihaknya sudah memiliki sejumlah data mengenai gerakan peralihan kepemimpinan melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

Menurutnya gerakan ini dilakukan olah orang dalam Partai Golkar. Pihak yang menggerakkan wacana peralihan kepemimpinan tersebut bukan berada di unsur DPP tetapi masih keluarga besar Golkar. 

Hatta dari data yang didapat diduga pihak tersebut dilindungi oleh kekuatan besar. Sebab pihak tersebut berani menghubungi para DPD hingga melakukan intimidasi dan ancaman.

Hatta menyatakan pihaknya sudah melakukan pemanggilan dan penelusuran. Dari sana juga Dewan Etik Golkar mendapat nama pihak yang berupaya melakukan peralihan kepemimpinan melalui Munaslub.

Baca Juga: Soal Isu Munaslub Partai Golkar, Begini Kata Bamsoet

"Kami sudah mendapat nama dan kami akan klarifikasi kepada yang bersangkutan apakah betul melakukan gerakan. Bisa saja yang bersangkutan tidak tahu karena namanya dijual pihak lain," ujar Hatta di program Satu Meja the Forum KompasTV, Rabu (26/7) malam.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x