Kompas TV nasional hukum

ICW Ungkap Pengadaan Perangkat Gas Air Mata Polri Diduga Kemahalan hingga 30 Kali Lipat

Kompas.tv - 10 Juli 2023, 10:58 WIB
icw-ungkap-pengadaan-perangkat-gas-air-mata-polri-diduga-kemahalan-hingga-30-kali-lipat
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu. Kericuhan tersebut berujung tragedi yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

Padahal, setelah dicek di situs penyedia atau produsen, pepper projectile launcher tersebut hanya seharga 479.99 dollar Amerika Serikat.


Setelah dikonversi dengan kurs dollar pada 24 Februari atau batas penyediaan barang oleh pemenang tender, hasilnya diketahui bahwa satu unit pepper projectile launcher  ternyata hanya Rp 6,9 juta per unit.

“PT Tri Manunggal Daya Cipta itu menawarkan harga yang sangat besar yaitu Rp 266,6 juta,” tutur Wana.

Wana menjelaskan bahwa pihaknya menyadari, ada biaya lain seperti administrasi 5 persen, pengiriman 10 persen, dan keuntungan 10 persen yang juga harus dihitung. 

Baca Juga: ICW: Kasus Pungli Jadi Bukti Integritas KPK di Kepemimpinan Firli Bahuri Semakin Lemah

Mengingat, perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk mendapat keuntungan. Dengan demikian, maka jumlah keseluruhan biaya lain-lain itu diperkirakan 25 persen.

ICW kemudian menemukan asumsi bahwa nilai kontrak pengadaan pepper projectil launcher tersebut senilai Rp 1.294.920.795 atau Rp 1,2 miliar.

Jika ditambah biaya lain-lain sebesar 25 persen dari nilai kontrak, seharusnya ada penambahan biaya sebesar Rp 323.730.199.

Dengan demikian, kata Wana, pihaknya memperkirakan jumlah pembelian 187 unit pepper projectile launcher seharusnya hanya membutuhkan biaya Rp 1.618.650.993 atau 1,6 Miliar.

Namun yang terjadi, nilai kontrak untuk pengadaan barang tersebut mencapai Rp 49.860.450.000. Artinya, ada kelebihan atau pemborosan sekitar Rp 48.241.799.007.

Baca Juga: Johnny Plate Diduga Tak Main Sendiri, ICW Minta Kejagung Gandeng PPATK Telusuri Aliran Dana Rp8 T

“Dan hal ini tentu akan berdampak pada potensi pemborosan dan dugaan kemahalan harga sekitar 30 kali lipat,” kata Wana.

“Jadi ada gape (selisih) sekitar Rp 48 miliar yang sebenarnya bisa di-saving oleh pemerintah tapi kemudian itu diduga diabaikan oleh kepolisian."



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x