Kompas TV nasional hukum

14 WNI Korban TPPO Tertahan di RS Luar Negeri karena Jual Ginjal, Awalnya Diajak Kerja di Restoran

Kompas.tv - 4 Juli 2023, 16:49 WIB
14-wni-korban-tppo-tertahan-di-rs-luar-negeri-karena-jual-ginjal-awalnya-diajak-kerja-di-restoran
Menkopolhukam Mahfud MD saat konfrensi pers perkembangan Satgas TPPO di Kemenkopolhukam, Selasa (4/7/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 14 warga negara Indonesia tertahan di rumah sakit di luar negeri lantaran menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

14 WNI tersebut tertahan di RS lantaran ingin menjalani operasi pengangkatan ginjal. Mereka sebelumnya dijanjikan bekerja di sebuah restoran, tetapi disodorkan kontrak untuk menjual ginjal.

Menkopolhukam Mahfud MD menjelaskan 14 WNI tersebut ditampung di berbagai RS dengan tidak mendapat perawatan yang memadai. 

Namun Mahfud belum bisa memberi informasi lebih jauh di negara mana 14 WNI tersebut tertahan di RS untuk jual ginjal.  

"Saya dapat info dari Polri, 14 orang masih tertahan di RS dengan jual ginjal," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (4/7).

Baca Juga: Pemulangan 14 WNI Korban TPPO dari Myanmar Gunakan Pesawat Hercules Milik TNI AU

Lebih lanjut, Mahfud mengungkap hasil kinerja Satgas TPPO dalam kurun waktu satu bulan terakhir yakni tanggal 5 Juni hingga 3 Juli 2023 sudah menyelamatkan 1.943 korban.

Para korban tersebut yakni 65,5 persen pekerja migran Indonesia.

Sebanyak 26,5 persen pekerja seks komersil, kemudian 6,6 persen eksploitasi anak, 1,4 persen kerja sebagai anak buah kapal.

Di periode tersebut Satgas TPPO juga menetapkan 698 tersangka dari berbagai daerah di Indonesia. Polri juga telah menerbitkan 605 laporan polisi terkait dugaan TPPO. 

"Mungkin masih banyak yang belum bisa diselamatkan, tapi ini tidak pernah terjadi sebelumnya satu bulan menyelamatkan sekian. Dulu eceran saja, seminggu ada berita ini dua orang diselamatkan, seminggu itu. Tapi yang sebulan terakhir ini sudah sangat produktif," ujar Mahfud.

Mahfud mengapresiasi kinerja Polri yang memimpin Satgas TPPO tersebut. Ia menyatakan Mabes Polri bergerak dengan begitu cepat memerangi kejahatan itu.

Baca Juga: BP2MI: Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO Mandul dan Tidak Efektif

"Saya mengucapkan apresiasi kepada Mabes Polri yang begitu cepat, banyak yang diselamatkan, banyak yang ditangkap," ujarnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x