Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat Sebut Isu Kontrak Politik Ganjar dan PDI-P Bukti Komunikasi Partai dan Relawan Belum Ideal

Kompas.tv - 13 Juni 2023, 23:33 WIB
pengamat-sebut-isu-kontrak-politik-ganjar-dan-pdi-p-bukti-komunikasi-partai-dan-relawan-belum-ideal
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam program Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (13/6/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Nadia)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Yunarto Wijaya menilai ada komunikasi yang belum ideal antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan relawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres). 

Sehingga muncul isu penandatanganan kontrak politik antara Ganjar dengan partai berlambang kepala banteng itu.

Menurut Yunanto, cuitan dari calon anggota legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang mempertanyakan kebenaran adanya kontrak politik Ganjar dengan PDI-P, terkait penentuan menteri-menteri di dalam kabinet apabila terpilih sebagai presiden, dapat dilihat dari dua sudut pandang.

Pertama, relawan menerjemahkan istilah petugas partai yang disematkan kepada Ganjar berbeda dari maksud PDI-P.

"Ya kita bisa lihat dari dua kacamata, yang pertama, secara positif kita bisa melihat ini sebagai bentuk rasa sayang dari relawan yang punya tafsir berbeda menerjemahkan petugas partai dengan PDIP. Sehingga mereka perlu ada penegasan yang kemudian bisa menerjemahkan bahwa petugas partai itu tidak kemudian mengkooptasi hak-hak yang dimiliki presiden ketika bekerja," terangnya di program Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (13/6/2023).

Kedua, kata Yunanto, cuitan Ade di media sosial Twitter itu membuat kesal dan dianggap merugikan PDI-P.

"Pertanyaan seperti ini kenapa tidak kemudian didiskusikan atau ditanyakan kepada pihak yang memang dituduhkan membuat kontrak politik," ujarnya.

Baca Juga: Diundang Rapat dengan Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo: Selalu Ada Perbincangan Politik kalau Bertemu

Direktur Eksekutif Charta Politika itu mengatakan, dilihat secara kritis, peristiwa ini menunjukkan adanya komunikasi yang belum ideal antara sesama pendukung Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

"Artinya kan, menurut saya ada jalur komunikasi yang belum ideal dijalankan oleh pihak partai dan teman-teman relawan," katanya.

Ia pun menyebut, rumor terkait kontrak politik paling menarik dilekatkan kepada Ganjar sebagai bacapres yang diusung PDI-P karena ungkapan "petugas partai" yang pernah diucapkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x