Kompas TV nasional humaniora

2 Dekade MAARIF Institute: Lembaga Warisan Buya Syafii, Katalisator Kebinekaan Generasi Inklusif

Kompas.tv - 1 Juni 2023, 07:32 WIB
2-dekade-maarif-institute-lembaga-warisan-buya-syafii-katalisator-kebinekaan-generasi-inklusif
MAARIF Institute, lembaga warisan Buya Syafii menggelar peluncuran dan diskusi buku Dua Dekade MAARIF Institute, Katalisator Kebinekaan Membangun Generasi Inklusif di Aula Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng Jakarta, Rabu malam (31/5/2023). Launching buku dalam rangka mensyukuri usia MAARIF Institute yang sudah dua dekade pada tahun ini. (Sumber: Dok Maarif Institute)
Penulis : Deni Muliya | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Buya Syafii Maarif meninggalkan warisan yang sangat baik, yaitu MAARIF Institute.

Kita patut berterima kasih pada kesediaan Buya memimpin dan mengembangkan lembaga ini. Kini, MAARIF Institute memasuki usia 20 tahun.

Sepanjang dua dekade itu MAARIF Institute telah memberi banyak sumbangan pemikiran dan tindakan.

"Sumbangannya telah dirasakan banyak pihak melalui terbitan berkala, diskusi lintas agama dan lintas kelompok, serta tindakan-tindakan nyata di lapangan, termasuk ikut menyelesaikan isu menurunnya toleransi antarkelompok, antargolongan, agama, suku, dan ras, serta kekerasan dan terorisme," ujar Redaktur Senior Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.

Pendapat Ninuk tersebut termaktub pada sebuah tulisannya yang berjudul "Media Massa, Digitalisasi, dan Budaya Populer".

Tulisan itu adalah satu dari 20 penulis yang terhimpun menjadi sebuah buku bertajuk "Dua Dekade MAARIF Institute, Katalisator Kebinekaan Membangun Generasi Inklusif".

Baca Juga: Tour De Buya: Napak Tilas Sejarah dan Pemikiran Buya Ahmad Syafii Maarif

Buku ini diterbitkan oleh MAARIF Institute for Culture and Humanity, dan diluncurkan (launching) serta didiskusikan di Aula Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng Jakarta, Rabu malam (31/5/2023).

Para pembicara dalam diskusi itu di antaranya Musdah Mulia (Cendekiawan, aktivis perempuan, dan penulis buku ensiklopedia muslimah reformis), Pdt. Jacklevyn Manuputty (Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), Muhamad Wahyuni Nafis (Ketua Yayasan Nurcholish Madjid Society/NCMS), dan Desvian Bandarsyah (Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka/Uhamka).

Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Abd Rohim Ghazali mengatakan, buku ini adalah catatan perjalanan 20 tahun MAARIF Institute yang dinilai dan dituliskan oleh orang-orang di luar lembaganya, termasuk Ninuk.

“Pada waktu satu dekade dulu, kita juga menerbitkan buku. Tapi penulisnya orang-orang dalam MAARIF Institute. Kita sendiri yang nulis. Nah, untuk dua dekade ini, kita persilahkan orang-orang yang menilai kita. Terutama mereka yang selama ini pernah bekerjasama dengan MAARIF Institute,” kata Rohim, saat memberikan pengantar dalam acara launching tersebut.

“Sehingga kita tidak mengklaim keberhasilan. Tetapi biarlah orang lain yang bicara keberhasilan, kritik dan lainnya yang pasti kita dengarkan dan terima dengan lapang dada,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x