Kompas TV nasional hukum

Tilang Manual Berlaku Lagi, Kapolri Wajibkan Pelanggar Ikuti Sidang, Bakal Ditindak Jika Menyuap

Kompas.tv - 16 Mei 2023, 15:55 WIB
tilang-manual-berlaku-lagi-kapolri-wajibkan-pelanggar-ikuti-sidang-bakal-ditindak-jika-menyuap
Polisi melakukan penindakan sanksi tilang kepada pengendara mobil yang melanggar peraturan ganjil genap di kawasan Jalan Pramuka Raya, Jakarta. (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelanggar aturan lalulintas yang terkena tilang manual wajib mengikuti sidang. Jika pelanggar berusaha melakukan suap, polisi akan menindak tegas mereka.

Hal tersebut merupakan perintah dari Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang disampaikan melalui Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (16/5/2023).

Peringatan dari kapolri tersebut disampaikan setelah Polri kembali memberlakukan sistem tilang manual untuk pelanggar aturan lalulintas,

"Pesan Kapolri untuk menindak di tempat dan tidak menerima titipan denda, pelanggar wajib mengikuti sidang,” kata Ramadhan, dikutip Tribunnews.com.

Baca Juga: Tilang Manual Diberlakukan Lagi, Ini 12 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas yang Disasar

“Bentuk pengawasan akan memberikan sanksi kepada anggota Polri yang melakukan pungli terkait tilang di tempat," lanjutnya.

Ramadhan mengatakan, Polri akan menindak bagi siapapun anggotanya khususnya polisi lalu lintas yang menerima suap.

Proses hukum juga akan diterapkan kepada masyarakat yang terbukti melakukan suap untuk menghindari penegakan hukum saat melanggar lalu lintas.

"Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak coba-coba melakukan ingin menyuap petugas kepolisian, apabila ditemukan akan ditindak," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ramadhan juga menjelaskan bahwa pemberlakuan kembali sistem tilang manual ini tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri.

Keputusan ini diambil berdasar hasil evaluasi serta pendapat dari ahli hukum dan transportasi.

"Pendapat para ahli transportasi maupun ahli hukum yang menyatakan bahwa penegakan hukum menggunakan tilang manual masih diperlukan, masih ada ruang yang belum terjangkau oleh E-TLE, baik itu jenis pelanggaranya maupun ruas jalannya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Polri kembali melakukan sistem tilang manual bagi para pelanggar lalulintas setelah sempat dihentikan.

Baca Juga: Arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Polisi Kini Berlakukan Lagi Tilang Manual di Wilayah Ini

Pemberlakuan kembali sistem tilang manual disebut karena adanya peningkatan pelanggaran lalu lintas.

Apalagi, di kawasan-kawasan yang tidak terjangkau kamera electronic traffic law enforcement (ETLE).

Sehingga, sistem tilang manual kembali diaktifkan untuk memperkuat penegakan hukum di bidang lalu lintas.




Sumber : tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x