Kompas TV nasional rumah pemilu

Politikus PDIP Bandingkan Pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Parpol di Istana dengan Pernikahan AHY

Kompas.tv - 8 Mei 2023, 19:01 WIB
politikus-pdip-bandingkan-pertemuan-jokowi-dan-ketua-umum-parpol-di-istana-dengan-pernikahan-ahy
Aria Bima dalam Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/5/2023) membandingkan antara pertemuan sejumlah ketua umum parpol dan Jokowi di Isana, dengan pernikahan AHY di Istana. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima, membandingkan antara pertemuan sejumlah ketua umum partai politik pendukung pemerintah dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana dengan kegiatan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat mantu di Istana.

Dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/5/2023), Aria menyebut pertemuan Jokowi dengan sejumlah ketua umum parpol tersebut merupakan langkah merapatkan barisan di koalisi pemerintahan.

“Kurang eloknya di mana kalau dia harus merapatkan barisannya di koalisi pemerintahan,” kata Aria.

“Ya gimana? Masak mau ke Solo, rumahnya Pak Jokowi kan juga lucu, karena istana itu tempat tinggal presiden,” imbuhnya.

Ia kemudian menceritakan saat partainya masih menjadi oposan pemerintah di era Presiden SBY.

Saat itu, kata Aria, ada wartawan yang menanyakan tanggapannya tentang SBY yang menikahkan anaknya di Istana.

Baca Juga: Bantah Soal Cawe-cawe Politik, Sekjen PDIP Hasto Bela Jokowi Usai Kumpulkan 6 Ketum Parpol

“Sama dulu waktu saya ditanya wartawan saat saya di oposisi, ‘Pantaskah Istana Negara untuk mantu SBY?’ Waktu itu AHY yang mantu di Istana,” katanya.

“Ya memang tempat tinggalnya SBY kok. Memang Presiden tidak punya tugas mantu, tapi SBY itu punya anak AHY yang mau mantu, bisa kok istana dipakai mantu, kan gitu. Saya nggak akan kritik waktu itu,” urainya.

Sebelumnya, dalam dialog yang sama, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai pertemuan antara Jokowi dengan ketua umum parpol pendukung pemerintah minus Partai Nasdem merupakan bentuk dukungan yang tidak elok.

Menurutnya, jika Nasdem diundang dalam pertemuan itu, ada kemungkinan bahwa benar pertemuan tersebut merupakan bagian dari konsolidasi kekuasaan Jokowi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x