Kompas TV nasional rumah pemilu

Prabowo Nilai Gerindra Kuat dan Tolak Jadi Cawapres Ganjar, PDIP: Enggak Kawin Paksa, Ada Pacarannya

Kompas.tv - 25 April 2023, 06:00 WIB
prabowo-nilai-gerindra-kuat-dan-tolak-jadi-cawapres-ganjar-pdip-enggak-kawin-paksa-ada-pacarannya
Sekjen DPP PDI-P Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers pengumuman paslon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020). (Sumber: Dokumen DPP PDI-P/Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan tidak keberatan dengan pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang tidak bisa berpasangan dengan Ganjar Pranowo, bakal Capres PDIP di Pilpres 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan PDIP tidak memiliki dasar untuk memaksakan kehendak agar Prabowo mau menjadi bakal cawapres Ganjar. 

Hasto mengakui dalam membangun kerja sama harus ada kesamaan ideologi, platform, historis hingga komitmen melanjutkan program dari Presiden Joko Widodo.

Jika hal tersebut tidak sejalan, maka akan sulit juga untuk PDIP menjalin komunikasi. Di sisi lain, langkah awal membangun kerja sama juga tidak langsung menyodorkan siapa yang menjadi pendamping Ganjar. 

Baca Juga: Andre Rosiade: Prabowo akan Maju sebagai Capres Bukan Cawapres, Clear!

Tapi perlu melakukan tahapan-tahapan pendekatan dengan partai yang akan dirangkul, setelah itu masuk ke tahap penjajakan pemahaman hingga komitmen yang sejalan untuk kepentingan rakyat dan negara. 

"Ya, tentu saja kita kan enggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara," ujar Hasto di DPP PDIP, Senin (24/4/2023).

Hasto menambahkan PDIP juga sedang melakukan kajian terkait tokoh yang cocok menjadi cawapres Ganjar di Pilpres 2024.

Termasuk mengkaji tujuh nama masukan dari Presiden Jokowi yang selaras dengan Ganjar Pranowo. Tujuh nama masukan Jokowi yakni, Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN, Erick Thohir.

Baca Juga: Soal Duet Bersama Ganjar, Prabowo: Kita Lihat Perkembangan, Sekarang Partai Saya Kuat

Kemudian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). 

Selanjutnya ada nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

"Dinamika politik yang memang sangat dinamis kami melakukan kajian terus menerus, dan nantinya tentu saja Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan mengambil keputusan," ujar Hasto. 

Sebelumnya Prabowo Subianto menyatakan dirinya diberi mandat oleh Partai Gerindra untuk menjadi capres di 2024.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Elektabilitas Bakal Cawapres Ganjar Pranowo: Sandiaga Uno Paling Atas!

Hal ini menjadi sinyal untuk menepis dukungan agar Prabowo menjadi Cawapres Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDIP. 

Namun Prabowo juga mengakui dinamika politik masih dinamis dan tidak bisa diprediksi hal apa yang akan terjadi. 

Termasuk juga kemungkinan kerja sama politik PDIP dengan koalisi besar yang sedang dijalankan Prabowo dengan empat ketua umum partai lain. 

"Partai saya mencalonkan saya sebagai (bakal) capres, dan partai saya agak kuat juga sekarang," ujar Prabowo usai bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi di kediaman Jokowi di Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga: PDIP Buka Suara soal Wacana Pasangan Ganjar-Prabowo: Kita Tidak Kawin Paksa

"Ya kita lihat dinamika, beliau kan (Ganjar Pranowo) sudah dideklarasikan (bakal) capres, kecuali ada perkembangan dan dinamika, jangan berandai-andai," sambung Prabowo. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x