Kompas TV nasional peristiwa

Pesan Idulfitri Ma ruf Amin: Jangan Rusak Idulfitri dengan Pamer Kemewahan

Kompas.tv - 23 April 2023, 06:00 WIB
pesan-idulfitri-ma-ruf-amin-jangan-rusak-idulfitri-dengan-pamer-kemewahan
Menyambut bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak umat Islam di Tanah Air untuk dapat menjadikan bulan penuh berkah ini menjadi momentum dalam meningkatkan kualitas diri. (Sumber: Sekretariat Wakil Presiden)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta pejabat dan masyarakat untuk tidak merusak Idulfitri dengan pamer kemewahan atau flexing. Ia mengingatkan pamer merupakan tindakan yang tidak baik karena sikap pribadi ingin dipuji dilarang agama dan termasuk sikap riya’.

“Boleh saja punya harta dan kekayaan, tetapi sebaiknya jangan dipamerkan, justru seharusnya membagikan ke orang-orang di sekitar kita,” ujarnya, Sabtu (22/4/2023).

Ia  mengajak semua pihak untuk berlaku sederhana seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW yang tidak memamerkan kebahagiaan.

Baca Juga: Flexing Disebut Pintu Masuk Korupsi, Ini Penjelasan Guru Besar UI Rhenald Kasali

“Budaya pamer itu tak ada di Indonesia, pasti ada budaya dari luar ini, jadi kita terkontaminasi dengan cara yang tidak baik,” ucapnya.

Ia mengungkapkan ada nasihat jangan berbicara hartamu di hadapan orang lain, jangan berbicara kesehatan di depan orang sakit, jangan berbicara kekuatan di depan orang lemah, jangan berbicara kebahagiaan di depan orang sedih, jangan berbicara tentang anak di depan orang yang tidak punya anak, karena bisa menyakiti.

“Kesimpulannya jangan memamerkan kekayaan di depan orang-orang yang kesulitan,” kata Ma’ruf Amin.

Ia juga mengajak semua orang untuk kembali ke fitri dalam momentum Idulfitri kali ini. Ia mengibaratkan kembali seperti saat dilahirkan oleh ibu.

Baca Juga: Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya yang Mudik: Jangan Flexing di Kampung dan Masuk Kantor Tepat Waktu

“Oleh karena itu kita menjadi manusia baru dengan semangat baru, dengan keinginan yang baru, bisa dijadikan awal untuk melakukan langkah-langkah baru yang lebih baik lagi,” tuturnya.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, kembali ke fitri menjadi semangat baru yang diartikan sebagai aktivitas baru mendorong perekonomian, meningkatkan UMKM, giat bekerja, serta giat membantu masyarakat.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x