Kompas TV nasional peristiwa

Virus Marburg Telan 9 Korban Jiwa di Afrika, Kementerian Kesehatan Imbau Indonesia Waspada

Kompas.tv - 28 Maret 2023, 18:41 WIB
virus-marburg-telan-9-korban-jiwa-di-afrika-kementerian-kesehatan-imbau-indonesia-waspada
Virus Marburg menyebabkan kematian di Provinsi Kie Ntem, Guinea Ekuatorial, Kementerian Kesehatan RI pun imbau masyarakat untuk waspada, Selasa (28/3/2023). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

Virus Marburg (filovirus), kata Nadia, merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88 persen. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi. 

Baca Juga: Ghana Konfirmasi 2 Kasus Marburg, Virus Mirip Ebola yang Mematikan, Belum Ada Vaksinnya

"Virus ini satu family dengan virus Ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg," ujarnya.

Di sisi lain, Syahril menyebut, gejala penyakit Marburg mirip dengan penyakit malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak terjadi di Indonesia, sehingga penyakit baru ini masih sulit dikenali.


Gejala dan cara penularan

Gejala penyakit Marburg di antaranya demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7. 

Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primata. Kelelawar buah mesir atau Rousettus aegyptiacus disebut menjadi host atau inang virus ini. Kelelawar ini bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Tanah Air. Namun, Indonesia masuk dalam jalur pergerakan kelelawar ini.

Belum ada vaksin virus Marburg

Syahril menerangkan, belum ada vaksin virus Marburg yang tersedia di dunia. Saat ini, vaksin untuk virus Marburg masih dalam tahap pengembangan. 

Kini, ada dua vaksin yang memasuki uji klinis fase pertama, yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen. 

“Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit,” pungkasnya.

 

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x