Kompas TV nasional rumah pemilu

Ketum Golkar Airlangga Hartarto Beri Sinyal soal Koalisi Besar, PPP: Kami Sangat Terbuka

Kompas.tv - 27 Maret 2023, 09:59 WIB
ketum-golkar-airlangga-hartarto-beri-sinyal-soal-koalisi-besar-ppp-kami-sangat-terbuka
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, di dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (27/3/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Usai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, memberikan sinyal soal koalisi besar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyatakan terbuka dengan segala kemungkinan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, di dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (27/3/2023).

"Oh sangat terbuka, tentu," kata laki-laki yang akrab disapa Romy itu.

"Sebagai sebuah partai politik, kami tentu terus mengamati," ucapnya.

Romy menyebut bahwa koalisi besar merupakan sebuah keniscayaan di Indonesia.

"Karena di Indonesia tradisi oposisi meskipun ada, tetapi secara ketatanegaraan tidak dikenal," ujarnya.

Ia pun memberi contoh saat Joko Widodo atau Jokowi merangkul Prabowo dan Sandiaga Uno usai kontestasi pemilu presiden selesai. 

"Itu menunjukkan bahwa tradisi koalisi besar itu sesuatu yang lumrah," ucapnya.

Baca Juga: Airlangga Sebut Cocok Berduet dengan Yusril di Pilpres 2024

Romy menjelaskan, KIB juga akan mengadakan pertemuan setelah Lebaran nanti. Acara halal bi halal itu, kata dia, bertujuan untuk mencari langkah terbaik menuju Pilpres 2024.

"Saya kira semua kemungkinan politik sangat bisa terjadi," ucapnya saat ditanya kemungkinan membuat koalisi besar bersama dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Menurut dia, koalisi-koalisi partai politik akan semakin matang setelah partai terbesar, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengumumkan calon presiden (capresnya).

"Karena apapun, sebagai partai politik dengan jumlah kursi terbanyak dan satu-satunya pemegang golden tiket, dia akan cukup menentukan arah koalisi-koalisi yang lain," ujarnya.

Terkait pengusungan capres, Romy menyebut, partai politik harus juga mempertimbangkan hasil survei yang menunjukkan opini publik.

"Partai politik boleh memiliki tiket, tapi pada akhirnya dia harus tunduk kepada keinginan publik, dalam hal ini mayoritas masyarakat Indonesia," ucapnya.

Baca Juga: Golkar Hadiri Buka Bersama NasDem Meski Beda Koalisi Pilpres, Ada Poros Besar Baru?

Sebelumnya, Ketum Golkar Airlangga mengucapkan soal koalisi besar ketika menghadiri acara buka bersama di Nasdem Tower, Sabtu (25/3). 

"Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya," kata Airlangga kepada wartawan, Sabtu.

Airlangga juga menerangkan, KIB nanti akan membuat keputusannya sendiri terkait pengusungan capres maupun cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Saat mengikuti acara buka bersama itu, Airlangga tampak duduk di sebelah Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan bakal calon presiden yang diusung KPP, Anies Baswedan.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x