Kompas TV nasional hukum

Tanggapi Rencana MAKI Laporkan PPATK, Mahfud MD: Ya Enggak Apa-Apa, Bagus

Kompas.tv - 25 Maret 2023, 15:18 WIB
tanggapi-rencana-maki-laporkan-ppatk-mahfud-md-ya-enggak-apa-apa-bagus
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, akan kembali bertemu dengan Kementerian Keuangan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi mencurigakan Rp300 T di Kemenkeu. (Sumber: Instagram @smindrawati)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

Diberitakan sebelumnya, MAKI menyebut akan melaporkan PPATK ke Bareskrim Polri pekan depan.

Rencana ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan terkait potensi pidana lantaran PPATK telah membocorkan dokumen tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang akhir-akhir ini jadi perbincangan publik.

"Menindaklanjuti statement DPR yang menyatakan ada pidana yang disampaikan PPATK dalam rapat Komisi III kemarin, maka MAKI minggu depan akan membuat laporan kepada kepolisian berkaitan dengan tindak lanjut apa yang dikatakan oleh anggota Komisi III DPR tersebut bahwa proses yang dilakukan PPATK itu mengandung unsur pidana," ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada Kompas.com, Kamis (23/3/2023).


 

Menurut Boyamin, rencana pelaporan ini justru upaya untuk membela PPATK. MAKI, kata dia, ingin memastikan kepada polisi bahwa tindakan PPATK justru sudah benar.

Diakuinya, pihaknya menggunakan logika terbalik dalam membela PPATK.

"Kalau ini dikatakan tidak benar oleh DPR, maka saya mencoba dengan logika terbalik mengikuti arusnya DPR dengan melaporkan kepada Kepolisian dengan dugaan membuka rahasia sebagaimana Undang-Undang yang mengatur PPATK dan itu diancam pidana," papar Boyamin.

"Nanti saya akan minta kepolisian memanggil teman-teman DPR yang mengatakan pidana dan ini disertai dengan (data) yang mestinya DPR bisa sampaikan ke Kepolisian," ujarnya.

Ia juga menyakini bahwa apa yang dilakukan PPATK tidak termasuk pelanggaran hukum pidana.

 

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x