Kompas TV nasional peristiwa

Pakar Mikro-Ekspresi: Mario Dandy Tak Tunjukkan Empati, Orang Tua Diduga Permisif

Kompas.tv - 25 Februari 2023, 19:41 WIB
pakar-mikro-ekspresi-mario-dandy-tak-tunjukkan-empati-orang-tua-diduga-permisif
Polres Jakarta Selatan menghadirkan Mario Dandy Satrio, tersangka kasus penganiayaan hingga korban tak sadarkan diri, Rabu (22/2/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar mikro-ekspresi, Monica Kumalasari menyampaikan bahwa Mario Dandy Satriyo, tersangka penganiayaan David, putra pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina masih menunjukkan rasa berdaya dan belum berempati terhadap korban ketika dihadapkan kepolisian ke media.

Monica menduga Dandy mengalami pola asuh yang cenderung permisif, yakni orang tua cenderung menuruti kemauan anak.

Ekspresi Mario Dandy disorot usai ditetapkan Polres Jakarta Selatan sebagai tersangka kasus penganiayaan David. Dandy dihadapkan ke media dengan postur tegak dan mata menatap lurus.

Monica membandingkannya dengan ekspresi tersangka lain, Shane Lukas yang menunduk ketika dihadapkan ke media.

Baca Juga: Peran Shane Lukas: Rekam Penganiayaan David, Provokasi Bikin Mario Dandy Anak Pejabat Pajak Emosi

Monica menyebut ekspresi Dandy menunjukkan high power pulse alias rasa masih berdaya. Sedangkan Shane, meskipun menunduk dan tidak memperlihatkan wajah secara jelas, disebut menunjukkan ekspresi low power pulse.

"Ekspresi yang bersifat genuine adalah ekspresi yang ditampilkan otot-otot wajah kita. Kita memiliki 43 muscles di wajah yang itu bertanggung jawab atas apa yang dirasakan seseorang,” kata Monica dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (25/2/2023).

"Yang kita lihat di sini adalah mulai dari gestur yang bersangkutan, itu menunjukkan high power pulse. Kemudian juga dari ekspresinya tidak menunjukkan ketakutan atau kesedihan karena telah menyebabkan suatu kerugian bagi banyak orang,” lanjutnya.

Monica menyebut ekspresi Dandy itu menunjukkan bahwa tersangka belum berempati terhadap korban yang dianiaya sampai koma.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x