Kompas TV nasional kesehatan

Waspadai Flu Burung Clade 2.3.4.4b, Kemenkes Siagakan Dinkes dan KKP

Kompas.tv - 25 Februari 2023, 15:06 WIB
waspadai-flu-burung-clade-2-3-4-4b-kemenkes-siagakan-dinkes-dan-kkp
Petugas Pemerintah Kota Lima, Peru, mengumpulkan bangkai burung pelikan di Pantai Santa Maria di Lima, Peru, Selasa, 30 November 2022. Menurut Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nasional Peru, ribuan burung mati selama November 2022 di pantai Pasifik negara itu karena flu burung. (Sumber: AP Photo/Guadalupe Pardo)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung clade baru 2.3.4.4b meski saat ini risiko infeksi pada manusia masih rendah.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan hal ini sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus yang cepat dan konsisten pada mamalia sehingga virus memiliki kecenderungan zoonosis dan berpotensi menyebar ke manusia.

Aturan kewaspadaan ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023.

“Saat ini memang belum ada laporan penularan ke manusia, tapi kita tetap harus waspada” ujar Maxi, seperti dilansir laman resmi Kemenkes, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga: Inggris Pening Kepala, Setengah Suplai Kalkun dan Angsa Konsumsi Natal Habis Disapu Flu Burung

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi, Kabupaten/Kota dan kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh indonesia diminta untuk melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan serta sektor terkait lainnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian flu burung pada manusia.

Dinkes di semua tingkat juga diminta menyiapkan fasilitas kesehatan untuk penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.

Selain itu, meningkatkan kapasitas laboratorium puskesmas untuk pemeriksaan sampel dari kasus dengan gejala suspek flu burung.

Kemenkes meminta daerah mengintensifkan kegiatan surveilans dan Tim Gerak Cepat (TGC) terutama dalam mendeteksi sinyal epidemiologi di lapangan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x