Kompas TV nasional kesehatan

Guru Besar IPB Tak Sarankan Pemberian Kental Manis kepada Anak-Anak, Berisiko Terjadi Obesitas

Kompas.tv - 25 Februari 2023, 10:49 WIB
guru-besar-ipb-tak-sarankan-pemberian-kental-manis-kepada-anak-anak-berisiko-terjadi-obesitas
Ilustrasi - Susu kental manis bukan sebagai pengganti susu. (Sumber: Kompas.TV/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

“Ini sebetulnya hanya untuk penambah selera saja,” ujarnya.

Efek Buruk Obesitas

Obesitas yang bisa terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan, mempunyai dampak buruk terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak, termasuk aspek perkembangan psikososial.

Baca Juga: Dugaan Penyakit Langka pada Balita Obesitas di Bekasi, Terkini Bakal Dirujuk ke RSCM

Anak yang mengalami obesitas berpotensi mengalami berbagai penyakit yang menyebabkan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, jantung, hingga diabetes melitus.

Selain itu, anak yang mengalami obesitas bisa menjadi korban perundungan di sekolah maupun lingkungan sosial lainnya.

Belakangan heboh soal bayi berusia satu tahun empat bulan di Bekasi, Jawa Barat, yang memiliki berat badan mencapai 27 kilogram yang diduga akibat sering diberi kental manis oleh orang tuanya.

Berdasarkan pasal 67 ayat 2 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 20 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, pelaku usaha dilarang mencantumkan pernyataan/visualisasi yang menggambarkan susu kental dan analognya disajikan sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu dan sebagai satu-satunya sumber gizi.

Aturan itu juga melarang pelaku usaha memuat pernyataan/visualisasi yang semata-mata menampilkan anak di bawah usia 5 tahun pada susu kental dan analognya.

Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah menginformasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pengawas izin edar, untuk lebih memperhatikan produk kental manis agar tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi.

“Kental manis ini tidak diperuntukan untuk balita. Namun perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gulanya sangat tinggi, sehingga tidak diperuntukkan untuk itu,” tutur Direktur Gizi Masyarakat Ir. Doddy Izwardi, MA, dikutip dari laman Kemkes.go.id.


 




Sumber : Antara, Kemkes.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x