Kompas TV nasional peristiwa

TNI AD Kirim Pasukan ke Nduga Papua, Cari Pilot Susi Air sekaligus Kejar KKB

Kompas.tv - 10 Februari 2023, 18:32 WIB
tni-ad-kirim-pasukan-ke-nduga-papua-cari-pilot-susi-air-sekaligus-kejar-kkb
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan keterangan pers seusai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD tahun 2023 yang digelar di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023). (Sumber: Tangkapan layar tayangan Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut TNI AD mengirimkan pasukan ke Paro, Nduga, Papua Pegunungan, untuk mencari pilot Susi Air yang hilang.

Dudung menyebut, pasukan tersebut akan dikirim ke Nduga pada Jumat (10/2/2023) sore. Dia juga menyebut akan ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk melepas pasukan tersebut.

Hal ini disampaikan KSAD seusai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD di Mabes AD, Jakarta, Jumat.

"Hari ini saya akan ke Halim. Saya ingin melihat pasukan yang akan diberangkatkan ke Papua," kata Dudung.

"Saya akan memberikan (dukungan) moril kepada mereka. Semoga melaksanakan tugas dengan baik dan menjaga masyarakat yang ada di sana dari ancaman-ancaman atau intimidasi dari kelompok KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," imbuh Dudung.

Meski demikian, jenderal bintang empat itu tak mau mengungkapkan lebih jauh terkait pasukan yang dikirim ke Papua tersebut, baik terkait dari satuan mana pasukan yang dikirim, serta jumlah personelnya.

"Itu rahasia, dong, enggak boleh (diberitahu)," tegasnya.

Namun dia memastikan bahwa target pasukan yang dikirim tersebut adalah untuk mencari keberadaan pilot Susi Air hingga mengejar dan menangkap KKB.

Baca Juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Wapres Soroti Minimnya Pengawalan di Lokasi Objek Vital

"Kira-kira begitulah. Dua-duanya (mencari pilot dan mengejar KKB), target itu harus tercapai," ucap Dudung.

"Pendekatan tetap humanis, tetapi yang bisa menjawab ini Mabes TNI. Saya kan cuma mengirim (pasukan). Tapi yang menggunakan adalah Mabes TNI," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x