Kompas TV nasional rumah pemilu

Pendapat Akademikus UI: Safari Politik Parpol saat Ini Merupakan Dampak Presidential Threshold

Kompas.tv - 2 Februari 2023, 06:20 WIB
pendapat-akademikus-ui-safari-politik-parpol-saat-ini-merupakan-dampak-presidential-threshold
Akademikus dari Universitas Indonesia Hurriyah, dalam Satu Meja The Forum, Rabu (1/2/2023), berpendapat safari politik yang dilakukan sejumlah petinggi parpol saat ini mrupakan dampak presidential threshold. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Akademikus dari Universitas Indonesia berpendapat safari politik yang dilakukan sejumlah petinggi partai politik (parpol) saat ini merupakan dampak dari manuver mereka sendiri.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Hurriyah, menjelaskan hal itu menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Hurriyah, publik, khususnya akademisi melihat yang dilakukan oleh petinggi parpol tersebut merupakan hal yang biasa.

“Kalau kita, publik, terutama akademisi, melihat apa yang dilakukan oleh partai hari ini kan sebenarnya hal yang biasa karena ini di tahun politik,” tuturnya dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/2/2023).

“Kedua, kita bisa membaca bahwa partai ini kan selalu bergerak atas dasar kepentingan, dan sekarang semua partai memiliki kepentingan yang sama, untuk pencapresan di 2024.”

Baca Juga: Apa Kata Surya Paloh soal Isu 'Reshuffle' terhadap Menteri dari NasDem?

Masing-masing parpol, saling melakukan penjajagan dan sebagainya, dan karena dalam Pilpres 2024 tidak ada petahana, maka mereka melakukan penjajakan dengan pihak mana pun.

“Ini wajar saja saya kira, tidak menutup kemungkinan bahkan misalnya kalau nanti ketemu juga dengan PDIP, karena masih sangat cair. Apa pun bisa terjadi.”

Namun, lanjut Hurriyah, yang terjadi hari ini, yakni partai sibuk melakukan safari ke sana-sini, sebenarnya dampak atau akibat dari partai sendiri.

“Partai saat ini sedang tersandera akibat manuver mereka ketika dulu di 2014 dan 2019, mereka mengusung soal presidential threshold 20 persen,” tuturnya.

Saat ditanya mengenai tanggapannya terkait ketidakhadiran Partai Nasdem saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendeklarasikan Anies sebagai capres, ia menyebut saat ini masing-masing parpol pengusung ingin mencalonkan kadernya sendiri.

“Saya kira gini, kalau capresnya sudah pasti nih, Pak Anies Baswedan, tapi yang masih menjadi tarik menarik adalah posisi cawapresnya,” kata dia.

“Karena, masing-masing partai pengusung kan ingin mencalonkan kadernya sendiri.”

Partai Demokrat, menurutnya punya nama calon sendiri, demikian pula dengan PKS dan Partai Nasdem.

Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hararto menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Rabu (1/2/2023) di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Airlangga menyambut baik kunjungan Nasdem ke markas partai politik berlambang pohon beringin tersebut.

Pasalnya, Surya Paloh merupakan alumni Golkar yang kemudian membentuk Partai Nasdem.

“Tentu beliau kami sambut homecoming pulang ke rumah. Partai Golkar partai yang terbuka, dan tentu tangan kami terbuka juga dengan Partai Nasdem dan Pak Surya Paloh,” kata Airlangga saat jumpa pers.

Baca Juga: Ditanya Mengapa Bertemu Golkar Ketimbang Parpol Koalisi, Surya Paloh: Prioritas!

Menurut Menko Perekonomian ini, bertepatan dengan hari Rabu Pon ini, dirinya berharap pertemuan mendapatkan berkah untuk bangsa Indonesia ke depan.

“Alhamdulillah Rabu pon ini mudah-mudahan membawa berkah untuk kehidupan kebangsaan ke depan,” kata Airlangga.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x