Kompas TV nasional sosial

Kiprah Inggit Garnasih, Istri Soekarno dalam Duka dan Perjuangan, Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 13:37 WIB
kiprah-inggit-garnasih-istri-soekarno-dalam-duka-dan-perjuangan-diusulkan-jadi-pahlawan-nasional
Bung Karno (kanan) dan Inggit (duduk tengah) bersama teman-teman mereka di Bengkulu tahun 1940. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

Tamatnya Bung Karno dari studi di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) dan mendapatkan gelar insinyur Teknik Sipil juga tidak terlepas dari jasa Inggit. Tak hanya memberikan dukungan moril, dia juga mendukung secara materiil.

Inggit bekerja menjahit baju, membuat kutang, bedak, jamu, rokok, hingga agen sabun. Dia bahkan menggadaikan perhiasannya untuk menghidupi keluarga dan membiayai perjuangan suami.

Baca Juga: Puja-puji Ridwan Kamil untuk PDIP, Bikin Pantun untuk Megawati dan Bangun Klinik Inggit Ganarsih

Saat Bung Karno mendirikan partai politik Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927 silam, Inggit pun ‘hadir’. Rumahnya direlakan untuk menjadi tempat berkumpul para mahasiswa dan pemuda.

Saat diskusi berlangsung memanas, Inggit kerap berperan menjadi penengah, meski hanya berdiam atau menginterupsi dengan cara menyodorkan kopi atau camilan.

Tak hanya itu, Inggit juga selalu mendampingi Bung Karno saat berpidato ke berbagai tempat di daerah. Dia bertugas sebagai interpreter isi pidato Bung Karno, menerjemahkan berbagai pertanyaan atau komentar dari rakyat.

Mahasiswa Indonesia Edisi Jabar pada 1971 pernah menurunkan tulisan "Inggit Ganarsih, Kenangan Cinta Yang ‘Tua’. Dalam tulisan tersebut,  Inggit disebut sebagai istri yang juga teman perjuangan dalam memerdekakan Indonesia.

Banyak perjaIanan pahit selama berumah tangga dengan Sukarno, sebab ia sering ditinggal oleh suaminya itu yang hilir-mudik masuk penjara.

Bahkan ketika Soekarno diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu serta beberapa tempat lainnya sebagai tahanan politik, Inggit tetap bersetia menemani di sisinya.

Termasuk saat Soekarno dipenjara di Banceuy, Bandung dan menyusun pembelaanya di sana pada 1930. Inggit adalah sosok yang menyelundupkan naskah-naskah yang dibutuhkan oleh suaminya itu.  

Dalam kenangannya, Inggit menceritakan kebersamaan dirinya dengan Sukarno ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dalam catatan sejarah ditulis, Inggit banyak menemani Sukarno pergi ke kampung-kampung untuk bertamu dengan masyarakat. Pertemuan tersebut tidak dilakukan di rumah, gedung atau tempat beratap lainnya, melainkan di sawah-sawah, di kebun. Dialah sosok yang oleh sastrawan Ramadhan KH dituliskan sebagai sosok yang mengantarkan Soekarno ke gerbang kemerdekaan, dalam buku "Kuantar Ke Gerbang". 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x