Kompas TV nasional kesehatan

Ahli Kesehatan: Gerakan Fisik Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Stroke

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 06:00 WIB
ahli-kesehatan-gerakan-fisik-dapat-menurunkan-risiko-penyakit-stroke
Ilustrasi gerakan fisik yang dapat menurunkan resiko penyakit stroke. (Sumber: ittybitsofbalance.com)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seseorang dengan faktor risiko stroke tinggi disarankan untuk rajin melakukan gerakan fisik atau olahraga agar mencegah dan mengendalikan penyakit tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ahli kesehatan spesialis saraf Untung Gunarto Sp.S. MM, ia merinci ada sejumlah faktor risiko stroke antara lain hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, obesitas, dan kurang olahraga atau aktivitas fisik.

Faktor risiko yang disebutkan di atas, kata dia, merupakan faktor risiko yang dapat dikendalikan, salah satunya melalui olahraga atau aktivitas fisik secara teratur.

“Kendalikan faktor risiko stroke dengan aktivitas fisik rutin,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (29/1/2023) dikutip dari Antara.

“Dengan rutin bergerak maka akan terjadi peningkatan pembakaran tubuh dan metabolisme tubuh yang baik, sehingga terjadi keseimbangan low density lipoproteinlow density lipoprotein atau LDL, dan high density lipoprotein atau HDL,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Sebabkan Penumpukan Plak dalam Pembuluh Darah, Bisa Picu Stroke dan Serangan Jantung

Kata dia, masyarakat juga harus memastikan asupan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

“Asupan gizi yang seimbang sangat penting, jangan berlebihan pada satu komponen tapi sesuaikan dengan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing,” ujarnya.

Untung juga mengimbau masyarakat harus rajin melakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk mengendalikan faktor risiko penyakit stroke.

“Jika masyarakat rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, diharapkan dapat mengetahui kondisi kesehatan dan faktor risiko penyakit stroke atau penyakit tidak menular lainnya yang dimiliki sehingga dapat ditangani sejak dini,"  katanya.

Saat melakukan pemeriksaan kesehatan, kata dia, masyarakat perlu memperhatikan kadar low density lipoproteinlow density lipoprotein atau LDL.

“Dikhawatirkan kadar LDL yang tinggi dapat berperan dalam pembentukan timbunan lemak pada pembuluh darah, sehingga perlu dipantau melalui pemeriksaan rutin,” ujarnya.

Sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin perlu terus digalakkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, demikian Untung Gunarto.

Baca Juga: Kemenkes Anggarkan Rp30 Triliun untuk Atasi 3 Penyakit "Pembunuh", Jantung, Kanker dan Stroke!


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x