Kompas TV nasional kesehatan

PPKM Dicabut, Epidemiolog: Jangan Disalah Artikan Sudah Aman Sekali, Ini Bisa Berbahaya

Kompas.tv - 31 Desember 2022, 06:41 WIB
ppkm-dicabut-epidemiolog-jangan-disalah-artikan-sudah-aman-sekali-ini-bisa-berbahaya
Ilustrasi - Pemerintah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per 30 Desember 2022. (Sumber: ugm.ac.id)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan, meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, kewaspadaan masyarakat masih harus tetap dijaga.

Pasalnya, keputusan pencabutan PPKM menjelang tahun baru ini dilakukan ditengah situasi kenaikkan kasus di negara-negara lainnya.

Selain itu, pencabutan PPKM tersebut juga diambil di tengah situasi krisis global, khususnya China yang merupakan 16 persen penduduk dunia populasinya ada di sana dengan melonjaknya kasus Covid-19 di negara itu.

Dari situ, risiko infeksi yang terjadi bisa ratusan juta dan menjadi hal yang serius, serta ada negara-negara lain di kawasan seperti Jepang, Korea Selatan, Brazil Amerika yang ada peningkatan kasus Covid-19.  

Apalagi, saat ini dalam masa Nata dan Tahun Bar atau Nataru yang diketahui ada peningkatan mobilitas keramaian yang tinggi. Hal ini tentu berkorelasi dengan penyebaran virus Covid-19, bahkan terdapat sub-varian yang sangat efektif bisa menginfeksi ulang dan menembus proteksi imunitas.

“Jadi jangan sampai pencabutan disalah artikan sebagai bahwa ini sudah aman sekali, ini yang berbahaya.  Melihat pengalaman dari sejumlah negara mengajarkan kita bahwa potensi sesungguhnya yang sangat rawan dan menentukan ada di masyarakat,” tutur Dicky Budiman pada tim liputan Kompas TV, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga: Jokowi: Meski PPKM Dicabut, Bansos Tetap Dilanjutkan

Untuk itu, Dicky menegaskan pencabutan PPKM harus juga disertai dengan patuhnya masyarakat dengan protokol Kesehatan, untuk mencegah kembali tersebarnya virus selama masa liburan.

Mengingat, PPKM ini sebetulnya isinya bukan hanya physical distancing saja. Menurutnya, Public Health and Social Measures (PHSM) sebagai ibu dari PPKM yang ada di kebijakan WHO isinya ada 5 komponen.


 

Bagi individu, seperti memakai masker mencuci tangan, surveillance, social dan physical distancing.

“Ada juga bagaimana internasional traveller dari dan ke luar negeri. Termasuk di situ adalah faktor lingkungan udara termasuk juga sirkulasi ventilasi dan juga sanitasi dan ada secara biologis, yaitu  vaksinasi,” tuturnya.

Baca Juga: Guru Besar FKUI Setuju Kebijakan PPKM Dicabut, Ini Alasannya

Namun, Dicky Budiman juga menambahkan Indonesia sudah dalam jalur yang baik dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Sekarang dalam pencabutan ini, harapan saya ada aksi nyata untuk untuk mengganti celah-celah komponen-komponen tadi yang sudah disebutkan untuk dipastikan terus ada dalam jalur yang benar, kita sudah sudah baik,” tandas dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x