Kompas TV nasional peristiwa

Soal Geger Keraton Solo, Putra Mahkota Paku Buwono XIII Buka Suara: Semoga dapat Solusi

Kompas.tv - 24 Desember 2022, 11:16 WIB
soal-geger-keraton-solo-putra-mahkota-paku-buwono-xiii-buka-suara-semoga-dapat-solusi
Suasana di Kori Kamandungan usai kericuhan geger Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat (23/12/2022). (Sumber: Tribun Solo/Ahmad Syarifudin)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV - Putra Mahkota Paku Buwono (PB) XIII, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya angkat bicara soal geger Keraton Solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Jumat (23/12/2022) malam.

Akibat bentrok diduga antar dua kubu keluarga keraton Solo itu, beberapa orang terluka dilarikan ke rumah sakit, termasuk korban jatuh dari pihak keluarga dalam Keraton Solo. 

Menurut KGPH Purbaya, pihaknya bakal mengadakan pertemuan keluarga dan kerabat internal kerajaan imbas kericuhan Keraton Solo itu. 

"Saya secara pribadi yang jelas apa pun sekarang yang terjadi Keraton, kami terutama saya meminta doa masyarakat selalu sekalian," kata Purbaya, Jumat (23/12/2022) malam. 

"Semoga jika ada masalah terselesaikan dan mendapatkan solusi yang baik untuk kita semua supaya Kota Solo Ini aman dan tentram," sambung dia, dilansir dari Kompas.com

Purbaya lantas menyebut, pihak keraton atau SISKS Paku Buwono XIII saat ini terbuka untuk melakukan musyawarah.

Baca Juga: Dua Kubu Diduga Bikin Geger Keraton Solo, Polisi: Semuanya Saudara, Kami Coba Mediasi

Termasuk siap bermusyawarah dengan dengan Lembaga Dewan Adat (LDA), atau yang selama ini dikenal sebagai kubu Gusti Moeng (putri PB XII). 

"Kita sangat terbuka bila ada suatu musyawarah," ucap dia. 

"Saya berharap dengan adanya musyawarah, ada solusi untuk kebaikan bersama," tambahnya.

Baca Juga: Geger Keraton Solo: Cucu Pakubowono XIII Ngaku Ditodong Pistol Aparat, 4 Orang Dilarikan ke RS

Menurut Purbaya, masalah internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memang harus diselesaikan secara kekeluargaan.

Dia menekankan dirinya juga menghormati pihak-pihak dari kelompok LDA, Termasuk GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng. 

“Saya menghormati beliau (Gusti Moeng) sebagai tante saya, (pihak-pihak yang) lebih sepuh dan semua yang lebih tua," paparnya. 

"Saya menghormati mereka semua," sambungnya. 

Ia lantas menyebut, pihak keraton ingin segera mendapatkan solusi atas peristiwa kericuhan Keraton Solo ini.

"Saya berharap secepatnya mendapat solusi, menjalin musyawarah, dan (semoga) semua ada jalan keluarnya," tutup Purbaya. 

Baca Juga: Geger Keraton Solo di Jumat Malam: 50 Orang Ribut di Istana, Putri Keraton Terluka, Ini Kronologinya

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, dua kubu diduga jadi penyebab geger Keraton solo atau Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Jumat (23/12) malam.

Akibatnya, beberapa orang terluka, termasuk keluarga dalam keraton. Bahkan, keluarga kerajaan ada yang mengaku ditodong pistol oleh seorang diduga aparat. 

Adapun dua kubu yang diduga terlibat konflik yakni antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA).


 

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi lantas mengatakan, pihaknya bakal mengupayakan mediasi menyusul konflik Keraton Kasunanan Surakarta yang kembali memanas pada Jumat (23/12) malam.

"Keraton ini semuanya adalah kerabat. Artinya saudara, kalau pun memang nanti ada hal-hal yang memang kurang terjalinnya komunikasi," kata Kombes Iwan



Sumber : Kompas TV/Tribun Solo/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x