Kompas TV nasional politik

Luhut: OTT Tidak Bagus, KPK Jangan Sedikit-sedikit Tangkap, Kalau Mau Bersih di Surga Saja Kau

Kompas.tv - 20 Desember 2022, 17:13 WIB
luhut-ott-tidak-bagus-kpk-jangan-sedikit-sedikit-tangkap-kalau-mau-bersih-di-surga-saja-kau
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Peringatan Hari Nusantara, Selasa (13/12/2022) . (Sumber: Tangkapan layar youtube Kementerian Investasi -BKPM)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengkritik kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam upaya pemberantasan korupsi.

Dalam kritiknya tersebut, Luhut menyoroti KPK yang dianggapnya terlalu banyak melakukan operasi tangkap tangan atau OTT.

Baca Juga: Luhut Tak Permasalahkan Perpanjangan Konsesi Kereta Cepat: Mau 50 atau 80 Tahun Bedanya Apa?

Karena itu, Luhut meminta agar OTT yang dilakukan KPK tidak perlu terlalu sering. Sebab, menurutnya, akan membuat citra negara Indonesia jelek di mancanegara.

"Kita tidak usah bicara tinggi-tinggi. OTT-OTT itu kan tidak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget," kata Luhut saat memberikan pidato di Launching Stranas PK Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Luhut menyampaikan bahwa Indonesia belum lama ini dipuji oleh Inggris karena berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali.

Karena keberhasilan tersebut, Luhut bercerita bahwa dirinya sampai-sampai diundang wawancara oleh stasiun TV Bloomberg.

Baca Juga: Cerita Luhut Ditegur Presiden Jokowi Gara-Gara Pakai Sepatu Merek Italia

Dalam kesempatan wawancara itu, Luhut mengaku berbicara mengenai Indonesia yang mempunyai empat pilar dalam pembangunan.

Keempat pilar tersebut yakni efisiensi melalui digitalisasi, hilirisasi, hingga penyaluran dana Desa, dan komoditi. Menurut Luhut, kunci utama kemajuan bangsa ada pada digitalisasi.

Selanjutnya, Luhut mengingatkan kepada lembaga anti rasuah agar jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x