Kompas TV nasional muktamar muhammadiyah

Dahnil Anzar: Muktamar Muhammadiyah Tidak Boleh Terjebak Sekadar Membahas Struktur

Kompas.tv - 17 November 2022, 13:53 WIB
dahnil-anzar-muktamar-muhammadiyah-tidak-boleh-terjebak-sekadar-membahas-struktur
Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak (Sumber: Dok Kemenhan RI)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti


JAKARTA, KOMPAS TV - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak angkat bicara terkait pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah yang akan digelar di Solo pada 18-20 November 2022. 

Menurut dia, dalam muktamar nanti, para peserta tak boleh terjebak hanya sekadar membahas struktur kepengurusan di Muhammadiyah mendatang. 

Baca Juga: Muktamar ke- 48 Muhammadiyah Digelar, Peserta Bisa Kulineran Lima Makanan Khas Solo Ini

"Selamat melaksanakan Muktamar Muhammadiyah di Solo. Semoga muktamar Solo menggembirakan, memajukan dan mencerahkan. Semoga semua muktamirin tidak terjebak sekedar membahas struktur, komposisi Pimpinan Muhammadiyah mendatang," kata Dahnil dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022). 

"Sebagai gerakan, Muhammadiyah sudah sangat matang, dan tidak pernah tergantung dengan figur, namun bersandar pada sistem dan jemaah yang otonom," kata jubir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.


 

Ia menyatakan, dirinya tidak tertarik dengan diskursus umur biologis pimpinan Muhammadiyah. Sebab bila masih memperdebatkan hal tersebut justru menjadi organisasi terbelakang. 

"Saya hanya tertarik dengan diskursus pemikiran dan gerakan Muhammadiyah yang mampu menjadi solusi bagi kehidupan modern."

"Saya berkeyakinan semua yang dicalonkan dan bersedia untuk dicalonkan adalah kader Muhammadiyah terbaik, dan pantas memimpin," ujarnya. 

Ia mengingatkan kepada seluruh peserta muktamar agar hasil dari kegiatan itu tak menghilangkan jati diri Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi pergerakan.

Baca Juga: Sidang Tanwir Pra-Muktamar 2022 Tentukan 39 Nama Calon Pimpinan PP Muhammadiyah   

"Muktamirin untuk fokus memastikan sebagai gerakan, Muhammadiyah tidak kehilangan ruh tajdid-nya (pembaharuan). Ruh berkemajuan-nya. Di tengah dinamika dakwah yang terus berubah. Muhammadiyah harus memiliki rumusan yang memajukan terkait dinamika kehidupan kekinian." 
 
"Bila Mbah Dahlan dulu memulai gerakan modern dengan berbagai pembaharuan, saat ini apa produk pembaharuan Muhammadiyah? Ini yang harus dilakukan Muhammadiyah ke depan. Muhammadiyah harus masuk pada fase pembaharuan abad ke 2 setelah 1 abad Muhammadiyah mengabdi bagi Indonesia dan dunia," katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x