Di Depan Media Asing, Jokowi Ungkap Alasan Sering Tinjau Pasar saat Kunker

BALI, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo mengungkap alasan kenapa dirinya kerap ke pasar dalam kunjungan kerjanya.

Jokowi menuturkan, ia ingin mengetahui secara baik apa yang menjadi keluhan bagi pedagang dan masyarakat yang berbelanja di pasar.

Hal tersebut disampaikan Jokowi kepada para pewarta dari media lokal dan asing saat mengikuti kunjungannya ke Pasar Badung di Denpasar, Bali, Kamis (17/11/2022).

“Saya berdialog langsung dengan pedagang, saya mendengar secara langsung (kondisi harga barang di pasar) dari para pedagang. Kondisinya seperti apa, tantangannya apa, termasuk efek dari terjadinya inflasi,” kata Jokowi. 

“Dengan mengunjungi pasar seperti ini, saya lebih memahami apa yang sedang dihadapi oleh masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga: Disebut Sering Bawa-bawa Pangkat Ayah, Anak Kombes Pukuli Teman dan Buat Masalah di PTIK

Jokowi dalam kesempatan itu pun menyampaikan apresiasi atas keikutsertaan para jurnalis baik dari dalam negeri maupun asing pada KTT G20.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh media yang telah meliput acara G20,” ucap Presiden.

Mengutip Antara, Presiden Joko Widodo blusukan ke Pasar Badung, kota Denpasar, Bali, sejak pukul 08.47 Wita.

Kedatangan Jokowi menjadi magnet bagi ratusan masyarakat yang sudah berbaris menanti di depan pintu pasar terbesar di Pulau Dewata tersebut.

Presiden Jokowi menyapa ketika tiba, lalu masuk ke dalam pasar dan berdialog dengan para pedagang soal harga-hara kebutuhan pokok.

Baca Juga: Pelatih Disebut Diam Saat Anak Kombes Pukuli Teman di PTIK, Pelapor: Padahal Anak Saya Sudah Bonyok

“Perlu saya sampaikan pada pagi hari ini setelah acara G20, saya ke Pasar Badung untuk seperti biasanya,” ujar Jokowi.

“Saya ingin melihat harga-harga barang, kemudian inflasi. Itu penting dalam hal kita membuat policy dari keadaan-keadaan yang ada di pasar.”

Selain berinteraksi dengan pedagang mengenai omzet penjualan saat pandemi COVID-19, Jokowi juga membagikan paket sembako dan uang tunai kepada para pedagang sebagai tambahan modal usaha.