Kompas TV nasional kesehatan

Sejak Fomepizole Didistribusikan, Menkes Klaim Angka Kematian Gangguan Ginjal Akut Sudah Terkendali

Kompas.tv - 7 November 2022, 21:55 WIB
sejak-fomepizole-didistribusikan-menkes-klaim-angka-kematian-gangguan-ginjal-akut-sudah-terkendali
Ilustrasi ginjal. 1Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa angka kematian gangguan ginjal akut menurun setelah obat fomepizole didistribusikan. (Sumber: Shutterstock/Peakstock)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa angka kematian gangguan ginjal akut menurun setelah obat fomepizole didistribusikan.

Saat ini, fomepizole telah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di seluruh provinsi di Indonesia. Pendistribusian obat tersebut membuat angka kematian akibat kasus gangguan ginjal akut ini menurun.

“Sejak kita kasih fomepizole ini, sebelumnya kan fertility rate-nya 60 persen, kini semuanya sembuh. Jadi kita tinggal jaga yang dirawat ini jangan sampai kena,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (7/11/2022), seperti dalam laporan Jurnalis Kompas TV Intan Azhar.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Anak Masih Terjadi, Menkes: Pasien Mengonsumsi Obat dari Apotek

“Fomepizole itu kan kita ada 246, kalau enggak salah itu sudah kita distribusikan ke 200 rumah sakit di seluruh provinsi. Juga sudah sangat menurun kematiannya. Jadi kalau saya lihat, yang ginjal ini sudah terkendali,” sambungnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa pemerintah akan bertanggung jawab dalam mengawasi kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam penyebaran obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG).

“Kita semua yang di pemerintah pasti bertanggung jawab. Saya merasa sangat sedih dengan kematian balita kita. Pemerintah pasti bertanggung jawab, bagaimana supaya kesehatan masyarakat terjaga,” jelas Budi.

Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BPOM serta sejumlah ahli untuk menangani lonjakan gangguan ginjal akut ini pada September lalu.


 

Baca Juga: Saat Kepala BPOM Diminta Tinggalkan Jabatan Imbas Ginjal Akut, Anggota DPR: Gagal Lakukan Tugas

Budi menjelaskan, timnya telah melakukan riset selama lebih dari satu bulan sejak awal September. Pihaknya juga sudah mengambil langkah untuk menarik obat sirop dan memberikan fomepizole sebagai bentuk pengobatan kepada pasien.

"Sejak kita tahu pasti penyebabnya apa, kita ambil keputusan tapi sekali lagi saya sebagai Menkes ya semua masalah kesehatan itu kan oleh Bapak Presiden diamanahkan ke saya,” tutur Budi.

Dia juga menyampaikan duka citanya atas banyak pasien gangguan ginjal akut yang meninggal dunia.

Sebagai informasi, kasus gangguan ginjal akut ini sudah mencapai 324 kasus, per tanggal 5 November 2022. Sebanyak 102 sembuh, 194 orang meninggal, dan 28 sisanya masih dirawat secara intensif.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x