Kompas TV nasional hukum

Kamaruddin Ungkap Peretas HP Keluarga Brigadir J Diduga Anggota Polisi Berpangkat Irjen

Kompas.tv - 3 November 2022, 05:22 WIB
kamaruddin-ungkap-peretas-hp-keluarga-brigadir-j-diduga-anggota-polisi-berpangkat-irjen
Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, menyampaikan kesaksiannya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan sosok pelaku peretasan telepon seluler atau ponsel milik keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kamaruddin menyebut, peretasan ponsel yang dialami keluarga Brigadir J diduga  dilakukan oleh perwira polisi berpangkat inspektur jenderal (Irjen).

Baca Juga: Saat Majelis Hakim Tolak Ricky Rizal Minta Maaf Langsung ke Orang Tua Brigadir J Sebelum Sidang

Dalam menjalankan aksinya, kata Kamaruddin, jenderal polisi bintang dua itu menggunakan seperangkat alat milik Bareskrim Polri.

Demikian hal itu disampaikan Kamaruddin ketika ditanya jaksa penuntut umum dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo.

"Hambatan yang saya alami pertama komunikasi," kata Kamaruddin ketika menjawab pertanyaan jaksa mengenai hambatan-hambatannya selama mendampingi kasus pembunuhan Brigadir J.

"Karena alat komunikasi keluarga Brigadir J telah diretas atau dikacaukan oleh seorang diduga Irjen Pol U yang diduga menggunakan alat-alat yang dimiliki oleh Bareskrim Polri."

Baca Juga: Jawab Maaf Kuat Ma'ruf, Ibu Brigadir J: Jangan Hanya di Bibir Seperti Ferdy Sambo dan Putri

Kamaruddin menjelaskan  temuannya mengenai hal tersebut berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh intelijen yang menjadi mitranya.

"Setiap kali saya ingin berkomunikasi dengan ayah dan ibunda Brigadir J, termasuk kepada kaka dan adik alamarhum, hp mereka tidak bisa menerima maupun keluar atau mengirim pesan," ujar Kamaruddin.

Beruntung, Kamaruddin menemukan cara yang tak diperhitungkan oleh pelaku peretasan tersebut, sehingga ia masih bisa berkomunikasi dengan keluarga almarhum Brigadir J.

"Saya harus menggunakan telepon milik orang lain yang berjarak 1 sampai 2 kilometer untuk berbicara atau menelepon, karena itu di luar perhitungan mereka," tutur Kamaruddin.

Baca Juga: Ketika Ibu Brigadir J Kesal Bentak Brigjen Hendra Kurniawan: Kamu Jenderal Enggak Usah Banyak Bicara

Kamaruddin mengungkapka seringkali dirinya menggunakan telepon milik Rohani Simanjuntak dan Sanggah Sianturi jika hendak berkomunikasi dengan keluarga Brigadir J.

Selain itu, Kamaruddin menambahkan, hambatan lainnya adalah ia harus melawan stigma lima lembaga yang membingkai Brigadir J sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Celakanya, pernyataan lima lembaga tersebut yang sudah menyebar luas sempat mempengaruhi penilaian publik dalam kasus kematian Brigadir J.

"Jadi, ketika saya membuat argumentasi yang berbeda, saya dituduh penyebar hoaks," ucap Kamaruddin.

Baca Juga: Ayah Brigadir J Tolak Tandatangani Surat Terima karena Dilarang Buka Peti Jenazah Anaknya

Adapun lima lembaga yang membingkai Brigadir J sebagai pelaku kekerasan seksual itu, menurut Kamaruddin,  antara lain kepolisian, kompolnas, Komnas Ham, LPSK dan Komnas Perempuan.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x