Kompas TV nasional peristiwa

Indonesia Terancam Tsunami Raksasa 34 Meter dan Gempa Megathrust M 8,9

Kompas.tv - 2 November 2022, 11:18 WIB
indonesia-terancam-tsunami-raksasa-34-meter-dan-gempa-megathrust-m-8-9
Ilustrasi gelombang tsunami. (Sumber: Shutterstock/Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sebuah laporan ilmiah mengungkapkan ada wilayah Indonesia yang menyimpan sumber potensial gempa megathrust di masa depan dengan kekuatan hingga M 8,9.

Artinya, pemodelan menunjukkan gempa di zona kegempaan di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera bisa memicu tsunami hingga 34 meter, melebihi ketinggian tsunami Aceh 2004.

Pepen Supendi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, hasil penelitiannya dengan tim tentang potensi gempa dan tsunami akibat megathrust di selatan Jawa (bagian) barat dan tenggara Sumatera baru saja diterbitkan di jurnal Natural Hazards.

“Zona gempa di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera diketahui sangat aktif akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dan subduksi di bawah lempeng Sunda,” tulis Pepen yang juga peneliti postdoctoral di University of Cambridge bersama tim, Selasa (1/11/2022), dilansir dari Kompas.id.

Peristiwa megathrust besar yang terkait dengan proses ini dikhawatirkan menimbulkan bahaya gempa bumi dan tsunami besar bagi masyarakat sekitar. Namun, kemungkinan dan frekuensi peristiwa tersebut masih belum dipahami dengan baik.

Baca Juga: Ajak Waspada, BMKG Sebut Kota Padang Berpotensi Tsunami, Skenario Terburuk Gempa M 8,9

Lebih lanjut, laporan tersebut menyebutkan, para peneliti melakukan relokasi hiposenter gempa bumi dengan memanfaatkan data katalog seismik yang bersumber dari BMKG dan International Seismological Center (ISC) periode April 2009-Juli 2020.

Hasilnya ditemukan adanya celah seismik yang besar di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera.

Celah seismik ini digambarkan dengan jelas oleh pola kegempaan yang melengkung kuat di atas lempengan Sunda yang menunjam.

Hasil relokasi hiposenter gempa yang telah terjadi juga menunjukkan adanya gugus hampir vertikal di selatan Jawa bagian barat, yang kemungkinan terkait dengan patahan backthrust atau sesar belakang.

Mengacu studi berbasis pengukuran global positioning system (GPS) sebelumnya, zona kegempaan ini menjadi sumber potensial gempa megathrust di masa depan dengan potensi gempa maksimum hingga M 8,9.

Penting untuk memitigasi

Serangkaian temuan terbaru ini menunjukkan pentingnya mitigasi bencana di selatan Jawa bagian barat, termasuk pesisir Banten, yang padat industri dan permukiman.

Selain bahaya dari tsunami, kekuatan gempa yang bisa mencapai M 8,9 juga dapat menimbulkan guncangan dahsyat dan potensial menimbulkan kerusakan sebagaimana pernah dialami Jakarta saat gempa kuat dari zona subduksi melanda pada 5 Januari 1699.

Untuk diketahui, laporan ilmiah ini juga ditulis Sri Widiyantoro dari Institut Teknologi Bandung (ITB); Nicholas Rawlinson dari Department of Earth Sciences-University of Cambridge; Tatok Yatimantoro, Daryono, serta Dwikorita Karnawati dari BMKG; Abdul Muhari dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Rahma Hanifa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); serta sejumlah peneliti lain.



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x