Kompas TV nasional peristiwa

Kisah Reyvano, Korban Wafat ke-134 Tragedi Kanjuruhan, 18 Hari di ICU Napas Tak Stabil

Kompas.tv - 21 Oktober 2022, 10:49 WIB
kisah-reyvano-korban-wafat-ke-134-tragedi-kanjuruhan-18-hari-di-icu-napas-tak-stabil
Ilustrasi. Para suporter sepak bola menggotong seorang pria yang terluka di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Reyvano Dwi Afriansyah (17 tahun) mengembuskan napas terakhirnya di RSSA Malang, Malang, Jawa Timur, pada pagi ini, Jumat (21/10/2022) pukul 06.45 WIB. Reyvano adalah korban meninggal dunia ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan.  

Reyvano adalah Aremania asal Jalan Kebonsari RT 4 RW 1 Dusun Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ia masih duduk di bangku kelas 12 SMKN 4 Kota Malang.

Kabid Pelayanan Medik RSSA Malang dr I Wayan Agung mengatakan, korban merupakan pasien rujukan dari RS Hasta Husada Kepanjen. Ia telah dirawat di RSSA Malang selama 18 hari.

Wayan menjelaskan, kondisi Reyvano naik-turun selama dirawat. Napasnya juga tidak stabil.

Selain itu, ada luka di sejumlah bagian tubuhnya, mulai dari kepala hingga tulang dada. 

"Ia tidak pernah lepas ventilator. Kondisinya naik turun, naik turun. Ada luka di kepala, di tulang dada, tulang navikula, kemudian cedera kepala," jelas Wayan dilansir Tribun Jatim. 

"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu nafas dengan kondisi naik turun. Kita terus berjuang bersama almarhum tapi Allah menentukan kehendak lain," kata Wayan.

Sejak dari RS Hasta Husada Kepanjen, kata Wayan, Reyvano tidak pernah keluar dari ICU dan tidak lepas dari ventilator.

Kondisinya juga naik turun hingga meninggal dunia pada pagi ini.


Baca Juga: Kisah Cahayu, Kini Hanya Ingat Memori SD Usai 3 Hari Koma Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Selain Reyvano, saat ini di ICU RSSA Malang masih ada satu korban Tragedi Kanjuruhan lainnya yang bernama Novita. 

Kondisi Novita juga disebut Wayan tidak stabil dan harus memakai ventilator. 

"Sekarang yang di ICU tinggal satu orang. Kondisinya juga belum stabil dan pakai ventilator. Namanya Novita," jelas Wayan.

Sedangkan yang berada dalam perawatan high care, lanjut Wayan, ada satu orang. Pasien tersebut baru keluar dari ICU Covid-19.

Sedangkan yang dirawat inap kini ada dua orang.

"Yang di ruang rawat inap akan segera pulang," jawabnya.

Baca Juga: TGIPF Temui Salah Satu Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan di Desa Krebet Malang



Sumber : Kompas TV/Tribun Jatim


BERITA LAINNYA



Close Ads x