Kompas TV nasional hukum

Polri Mengaku Anggotanya Tak Terlibat Peretasan 34 Awak Redaksi Narasi TV, Minta Korban Lapor Polda

Kompas.tv - 30 September 2022, 05:35 WIB
polri-mengaku-anggotanya-tak-terlibat-peretasan-34-awak-redaksi-narasi-tv-minta-korban-lapor-polda
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat menyampaikan keterangan terkait pemeriksaan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo yang menjadi salah satu tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/8/2022). (Sumber: Kompas.tv/Fadel Prayoga)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan tidak ada anggotanya yang terlibat peretasan akun digital milik sejumlah awak redaksi Narasi TV.

Irjen Dedi menyampaikan demikian menjawab tudingan yang disamapaikan oleh Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid terkait peretasan itu.

Baca Juga: Akun Media Sosial 24 Pegawai dan Eks Pegawai Narasi TV Diserang Peretas

"Kalau dugaan (peretasan) tidak ada," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Dedi menyampaikan Polri telah memperoleh informasi mengenai kasus peretasan yang dialami oleh karyawan Mata Najwa dan Narasi TV.

Bahkan, Dedi mengaku telah berkoordinasi dengan Dewan Pers mengenai kasus peretasan itu. Selanjutnya, agar para korban peretasan membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya.

"Sudah saya koordinasikan dengan Dewan Pers untuk dapat melaporkan ke polda terkait peretasan tersebut," ujar Dedi.

Baca Juga: Peretasan Akun Medsos Jurnalis, Apa yang Bisa Dilakukan? Ini 3 Tips dari Pakar Keamanan Siber

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Nurul Azizah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap upaya peretasan yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Ia mengatakan masyarakat perlu melakukan pengamanan terhadap data pribadinya.

"Masyarakat juga untuk waspada dengan melakukan langkah-langkah mengamankan data pribadinya," ujar Nurul.

Sebelumnya, Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid pada Rabu (28/9/2022), meminta Polri mengusut dugaan anggotanya yang melakukan peretasan terhadap data milik Najwa Shihab dan sejumlah karyawan Narasi TV.

Baca Juga: Ponsel Pengacara dan Juru Bicara Lukas Enembe Tiba-Tiba Error, Apakah Diretas?!

Bahkan, menurut Usman Hamid, dalam perkara ini, informasi yang beredar itu cukup serius bahwa Narasi TV diserang karena mengkritisi kepolisian.

Dalam hal ini terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan juga mengkritisi Ferdy Sambo.

Adapun jumlah korban yakni sebanyak 34 awak redaksi Narasi TV terkena peretasan massal. Hal ini diketahui pertama kali pada Sabtu (24/9/2022).

Peretas berupaya mengambil alih akun media sosial milik redaksi Narasi, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Telegram.

Baca Juga: Tim Redaksi Narasi Alami Peretasan, Menyasar Medsos hingga WhatsApp

Dewan Pers meminta aparat penegak hukum untuk proaktif menyelidiki kasus peretasan terhadap akun digital awak redaksi Narasi yang terjadi sejak 24 September 2022.

"Meminta aparat penegak hukum supaya proaktif untuk menyelidiki kejadian peretasan ini dan segera menemukan pelakunya serta mengusut tuntas," kata Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (28/9/2022).

Dewan Pers menerima laporan dari beberapa konstituen bahwa telah terjadi peretasan terhadap akun digital puluhan awak redaksi Narasi.

Kejadian ini merupakan peristiwa peretasan terbesar yang pernah dialami awak media nasional.

Baca Juga: Bjorka Tiba-tiba Muncul & Sebut Polisi Salah Tangkap, Pakar Keamanan Siber: Dia Bukan Peretas

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x