Kompas TV nasional peristiwa

Pembentukan Tim Khusus untuk Hadapi Hacker Dinilai Terlambat, Pakar Siber: Harusnya dari Dulu-Dulu

Kompas.tv - 13 September 2022, 20:23 WIB
pembentukan-tim-khusus-untuk-hadapi-hacker-dinilai-terlambat-pakar-siber-harusnya-dari-dulu-dulu
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha (kiri), dan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem Muhammad Farhan (tengah) dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (13/9/2022). Pembentukan tim khusus untuk menghadapi serangan siber peretas atau hacker seperti Bjorka, dinilai terlambat. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

Ia menambahkan, pekerjaan yang besar ini tidak akan bisa berjalan jika tidak didukung dengan ketersediaan anggaran.

Jika semua itu bisa dilakukan dengan baik dan benar, kata Pratama, tim ini bisa bekerja dengan baik sesuai dengan tugasnya.

Senada dengan Pratama, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem Muhammad Farhan mengatakan, meski pembentukan tim tersebut terlambat tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

“Daripada nggak buka payung sama sekali, namanya itu kita lupa diri,” ucapnya menjawab pertanyaan pembawa acara yang menganalogikan pembentukan tim khusus ini sebagai terlambat membuka payung saat hujan sudah turun.

Farhan mengatakan, yang terjadi adalah sistem pengamanan, penyimpanan data pribadi masyarakat Indonesia ini memiliki backdoor atau kelemahan yang membuatnya mudah diretas.

“Itu yang sebetulmya sekarang ini yang kelihatan baru sebuah masalah di permukaan, karena ada masalah lain yang lebih besar.”


Yang paling mengkhawatirkan sekarang ini, menurut dia, adalah munculnya rasa tidak aman dari masyarakat.

Padahal, negara, kata dia, memiliki tugas yang paling penting,yakni memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara Indonesia.

“Tentunya, setinggi apa pun ekspektasi kita kepada pemerintah yang menjalankan negara ini, pemerintah selalu memiliki kekurangan.”

“Kalau kekurangan itu terjadi, yang kita harapkan adalah respons. Apa respons dari pemerintah untuk memperbaiki dan menambal kekurangan tersebut."

Secara normatif, lanjut Farhan, yang dilakukan pemerintah dengan membentuk tim respons cepat patut dihargai.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Data Negara yang Dibocorkan Hacker Bjorka Bukan Dokumen Rahasia

Cuma Farhan menyayangkan anggota tim tersebut tidak diungkap ke publik.

“Sehingga teman-teman tidak kemudian bisa melakukan asesmen, ini kira-kira timnya mampu tidak ya.”

“Kami juga dari Komisi I yang berada di komisi yang mengawasi kerja-kerja BSSN dan Kemenkominfo, tentu saja akan memberikan pertanyaan hal yang sama,” imbuhnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x