Kompas TV nasional politik

Airlangga Hartarto Disebut Capres Odong-odong, Partai Golkar Laporkan Haris Pratama ke Bareskrim

Kompas.tv - 29 Juli 2022, 19:11 WIB
airlangga-hartarto-disebut-capres-odong-odong-partai-golkar-laporkan-haris-pratama-ke-bareskrim
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Sumber: Kemenko Perekonomian)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Golkar tidak terima Ketua Umum Airlangga Hartarto disebut sebagai calon presiden odong-odong yang memecah belah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Oleh karena itu, Wakil Ketua PP Bakumham Partai Golkar Achmad Taufan melaporkan Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pratama ke Bareskrim Polri.

“Kami dari kader Partai Golkar, pengurus pusat badan advokasi partai Golkar, hari ini, siang ini, bersama-sama mendatangi mabes polri untuk membuat laporan kepolisian terhadap oknum yang bernama Haris Pratama,” kata Achmad Taufan dalam wawancara dengan jurnalis Kompas TV Cindy Permadi, Jumat (29/7/2022).

Baca Juga: Hasil Survei: Ganjar-Airlangga Bisa Kalahkan Pasangan Prabowo-Cak Imin dan Anies-Puan

Dalam pernyataan, Achmad Taufan mengatakan laporan dilakukan untuk meredam kegaduhan di internal partai yang kecewa dan sakit hati atas pernyataan Haris Pratama terhadap ketua umumnya.

“Langkah ini kita lakukan karena kita melihat konstelasi kondusifikasi partai kami terutama kader-kader muda yang semuanya sudah emosi dan dikhawatirkan timbul hal-hal yang tidak kita inginkan,” ucapnya.

“Sehingga kita sebagai kader yang taat hukum, sebagai kader partai yang pro terhadap pemerintah, kami pastinya akan melakukan langkah-langkah hukum guna meredam kegaduhan yang ada di partai kita, khususnya kaum muda.”

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Tak Ada Pemimpin Lain, Hanya Jokowi yang Bisa Diterima Rusia dan Ukraina

Meski mengaku sakit hati dengan pernyataan Haris Pratama, Achmad Taufan tidak merinci pasal apa saja yang disampaikan dalam laporannya.

“Banyaklah ada beberapa pasal juga sesuai dengan kajian kita nanti setelah bikin laporan polisi akan kita sampaikan,” ucapnya.

“Yang kita permasalahkan hanya personal yang bernama Haris Pratama jadi biar nanti penyidik yang mendidik yang memeriksa mengembangkan dan lain-lain.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x