Kompas TV nasional hukum

Reaksi Pendiri Saat Penyidik Fokus Telusuri Dugaan Pencucian Uang oleh ACT

Kompas.tv - 15 Juli 2022, 12:05 WIB
reaksi-pendiri-saat-penyidik-fokus-telusuri-dugaan-pencucian-uang-oleh-act
Ahyudin, salah satu pendiri Aksi Cepat Tanggap yang telah mengundurkan diri dari lembaga itu sejak Januari 2022. (Sumber: Laman Facebook Ahyudin)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengelak saat ditanya terkait dugaan perusahaan-perusahaan baru yang digunakan lembaga filantropi tersebut sebagai perusahaan cangkang untuk melakukan pencucian uang.

Ahyudin menolak menjawab pertanyaan terkait perusahaan cangkang tersebut. Ia meminta wartawan untuk langsung bertanya kepada penyidik.

Baca Juga: Istri Kadiv Propam Disebut Sulit Tidur dan Makan Usai Alami Pelecehan Seksual dan Penodongan Senjata

"Itu kewenangan penyidik, langsung ke penyidik saja," kata Ahyudin ditemui usai pemeriksaan, di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/7/2022) malam.

Untuk kelima kalinya Ahyudin menjalani pemeriksaan. Ia mengatakan pemeriksaan yang dijalaninya masih sama seperti hari-hari sebelumnya.


 

Adapun pemeriksaan tersebut memang cukup lama karena dalam rangka mencari fakta terkait dugaan tindak pidana yang diselidiki oleh polisi.

“Saya yakin ini proses mencari fakta kebenaran sangat detail sekali, maklumlah,” ujar Ahyudin.

Baca Juga: Kata Irjen Napoleon soal Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri: Ini Perkara Mudah, Tak Perlu TGPF

Selain Ahyudin, penyidik juga memeriksa Manager PT Lion Mentari (Lion Air) Ganjar Rahayu sebagai saksi.

Saat ditanya apakah Ahyudin melakukan komunikasi dengan pihak Lion, lagi-lagi ia mengelak dan mengatakan tidak mengetahui mengenai hal itu.

"Ahh…saya enggak ngerti itu," tutur Ahyudin.

Namun, dia menegaskan, bahwa dana Boeing yang disalurkan tidak dalam bentuk uang kepada ke ahli waris, tetapi dalam bentuk program yang sampai saat ini masih berjalan.

Akan tetapi, sejak Januari 2022 hingga Juli, program tersebut sudah tidak terpantau lagi olehnya karena dirinya mengaku bukan lagi bagian dari pengurus.

Baca Juga: Bareskrim Cium Dugaan ACT Bikin Perusahaan Cangkang untuk Pencucian Uang, Akan Diungkap Nama-namanya

Ia juga mengatakan program tersebut memiliki laporan pertanggungjawabannya, karena program tersebut terkait bisnis antara ACT dan Boeing.

“Ada dong, belum selesai, kalau ada kekurangan itu, ini kan B to B (business to business) antara Boeing dengan ACT," ujarnya.

"Kalaupun ada kekurangan sana sini tentunya nanti dievaluasi akhir dong, akan ditindaklanjuti, mana yang kurang tentu saja diperbaiki jadi gitu."

Sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mencium adanya dugaan penggunaan perusahaan-perusahaan baru sebagai “cangkang” dari Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Baca Juga: Pengakuan Ayah Brigadir J: Saya Disuruh Tanda Tangan, Baru Peti Jenazah Boleh Dibuka, Saya Tolak

Hal tersebut disampaikam oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan.

Whisnu mengakui pihaknya tengah fokus mendalami dugaan penggunaan perusahaan cangkang oleh Yayasan ACT tersebut.

"Adanya dugaan menggunakan perusahaan-perusahaan baru sebagai cangkang dari perusahaan ACT, ini didalami," kata Whisnu di kantor Bareskrim Polri, Kamis (14/7/2022).

Menurut dia, penelusuran ini sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca Juga: Profil Mayjen (Purn) Seno, Ketua RT yang Marah karena Polisi Tak Izin Olah TKP di Rumah Kadiv Propam

"Nanti kami ungkap bahwa ada nama perusahaan-perusahaan yang menjadi cangkang dari ACT," ujar Whisnu.

"Jadi seolah-olah perusahaan itu bergerak di bawah ACT, tapi sama saja bahwa yang menjalani dia-dia sendiri. Ada perusahaan a, perusahaan b, perusahaan c, ya dia-dia juga yang buat."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x