Kompas TV nasional agama

Kisah Jemaah Haji Indonesia yang Dipasang Alat Pacu Jantung di Madinah

Kompas.tv - 24 Juni 2022, 07:37 WIB
kisah-jemaah-haji-indonesia-yang-dipasang-alat-pacu-jantung-di-madinah
Jemaah haji Indonesia sehabis latihan usai latihan Six minute walk test bersama dokter di Madinah (Sumber: Kemenkes)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

 

MADINAH, KOMPAS.TV - Sutiyah Ismail Yusuf, jemaah haji embarkasi SUB 19 melakukan latihan six minute walk test di ruang ICU Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

Sutiyati adalah salah satu jemaah haji Indonesia yang sakit di Tanah Suci hingga tim dokter harus memasang alat pacu Jantung dan sekarang dipantau tim dokter haji. 

Six minute walk test ini dilakukan setelah Sutiyah dipasang alat pacu jantung di Rumah Sakit King Fahd Madinah Arab Saudi. 

Six minute walk test yang dilakukan Sutiyah ini langsung di bawah pengawasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah KKHI Madinah, dr. Fajar Ashari.

Aktivitas ini dilakukan untuk menilai tingkat kebugaran pasca pemasangan alat pacu jantung.

“Juga untuk menilai respon dari alat pacu jantung ketika pasien melakukan aktivitas seperti berjalan,” kata dr. Fajar Ashari, dikutip dari situs Kemenkes, Jumat (24/6/2022).

dr. Fadjar pun mengaku bersyukur six minute walk test terhadap Sutiyah hasilnya baik.

Hal itu dibuktikan dari tidak adanya keluhan yang dirasakan Sutiyah selama melakukan six minute walk test.

“Alhamdulillah setelah dilakukan proses six minute walk test hasilnya cukup baik dan tidak ada keluhan,” ujarnya. 

dr. Fajar mengatakan, karena ini masih dalam masa pemulihan ada beberapa obat yang harus rutin diminum oleh Sutiyah.

Di antaranya  adalah antibiotik dan obat darah tinggi. 

“Karena tensinya Ibu Sutiyah masih tinggi jadi obatnya harus rutin diminum,” katanya.

Baca Juga: Cerita Guru Honorer asal Riau Menabung 21 Tahun untuk Naik Haji, Sedih Isteri Meninggal Lebih Dulu

Sutiyati Mulai Membaik, Tetap Dipantau

Demi menjaga kesehatan jantungnya, dr. Fadjar merekomendasikan Sutiyah dapat mengurangi indeks garam dan obat-obatan yang dikonsumsi harus terus dipantau.

Ketika tensinya masih tinggi, lanjutnya, maka dosis obatnya harus dinaikkan.

“Mudah-mudahan ibu bisa melakukan ibadah haji dengan maksimal,” katanya.

Sebelum menjalani six minute test, Sutiyah dilakukan EKG atau alat rekam jantung, untuk melihat irama jantung oleh perawat jaga Gemelia Zulfar. 

Selanjutnya dokter Fajar melakukan pemeriksaan Auskultasi jantung dengan stetoskop untuk mendengar detak jantung Sutiyah sebelum dilakukan test.

Fajar dibantu perawat jaga dan dr Muhaimin Munizu yang juga spesialis Jantung dan pembuluh darah mengukur jarak untuk six minute walk test. Jarak awal dan akhir ditandai lakban.

Dari jarak yang sudah ditandai inilah pasien Sutiyah mulai berjalan santai. Sutiyah diminta berjalan sejauh mungkin dengan waktu tempuh enam menit.

Setelah selesai, kembali dilakukan pemeriksaan detak jantung pasien.

Kini dikabarkan kondisinya mulai membaik dan diharapkan bisa ikut menjalani prosesi haji dengan pengawasan tim dokter. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x