Kompas TV nasional politik

Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Naik usai Jokowi Beri Sinyal Dukungan Capres di Rakernas Projo

Kompas.tv - 14 Juni 2022, 10:03 WIB
charta-politika-elektabilitas-ganjar-naik-usai-jokowi-beri-sinyal-dukungan-capres-di-rakernas-projo
Ganjar Pranowo dalam program Aiman KOMPAS TV dengan tema “Ganjar Buka-bukaan”, Senin (13/6/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga survei Charta Politika Indonesia menyebut elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik setelah  digelarnya Rakernas relawan Pro Jokowi (Projo).

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan elektabilitas dari sebelumnya 33,3 persen menjadi 36,5 persen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Saya Dijewer Bu Mega, Sering

"Kalau kita melihat, hanya Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan dari 33,3 persen dari stagnasi dari survei Desember ke April dan kemudian naik ke 36,5 persen, pasca-Rakernas Projo,” kata Yunarto melalui keterangan resminya di Jakarta yang dikutip pada Selasa (14/6/2022).

Yunarto menjelaskan dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo semakin naik dan unggul atas nama lainnya.

Dalam simulasi 3 nama, Ganjar meraih elektabilitas tertinggi mencapai 36,5 persen. Kemudian, diikuti Menhan Prabowo Subianto dengan 26,7 persen.

Lalu, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 24,9 persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan tidak tahu sebesar 11,9 persen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Saya Enggak Pernah Dibuang, Saya Masih di Kandang

Menurut dia, dalam Rakernas Projo itu, kehadiran dan ucapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi seakan-akan memberi sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo.

"Saya tidak bisa (pastikan) disebabkan oleh Rakernas Projo, tapi bisa dibuat hipotesa kalau dalam waktu yang bersamaan memang salah satu momen yang berpengaruh besar dan memberitakan mencapreskan Ganjar," ujar Yunarto.

Selain itu, momen tersebut merupakan pertama kalinya Presiden Jokowi berbicara mengenai 2024 dan ditafsirkan oleh sebagian pihak menjadi dukungan kepada Ganjar Pranowo.

"Walaupun secara implisit, saya pikir ternyata berkorelasi linier dengan naiknya elektabilitas Ganjar, baik pada simulasi 10 nama dan 3 nama pada momen yang sama," ucap dia.

Baca Juga: Demokrat: Jangan Ada Upaya untuk Mencalonkan Capres Boneka di Pilpres 2024

Sementara untuk simulasi 10 nama, Ganjar juga menjadi yang teratas. Elektabilitas Ganjar mendapatkan 31,2 persen, Prabowo 23,4 persen, Anies 20 persen, Ridwan Kamil 4,6 persen, Sandiaga Uno sebesar 3,6 persen.

Lalu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 2,9 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani 1,8 persen dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 1,2 persen.

"Sedangkan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 6,1 persen," ucap Yunarto.

Pada beberapa tokoh yang diuji sebagai bakal calon presiden, menurut dia, Ganjar Pranowo menjadi nama yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas dari publik.

Baca Juga: Ramai Siapa Penentu Capres 2024, Willy Aditya: Kehendak Rakyat Tak Bisa Ditolak - ROSI

"Diikuti berikutnya oleh Prabowo yang terlihat cukup ketat bersaing dengan Anies dalam simulasi pengujian yang dilakukan," katanya.

Survei Charta Politika dilakukan pada 23 Mei-2 Juni 202 dengan metode wawancara tatap muka.

Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dan quality control 20 persen dari total sampel.

Baca Juga: Kata Gibran soal Adanya Kantor Khilafatul Muslim di Solo

Survei dilakukan usai Rapat Kerja Nasional V Pro Jokowi (Projo) yang diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Presiden Jokowi dan Ganjar hadir dalam acara tersebut, Sabtu (21/5/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi bicara soal permasalahan bangsa, kemudian meminta relawannya untuk bersabar soal pencapresan.

Jokowi meminta relawannya jangan terburu-buru menentukan sikap untuk Pilpres 2024. Meskipun, kata Jokowi, calon yang akan didukung mungkin ada di rakernas tersebut.

Baca Juga: Bupati Langkat Didakwa Terima Suap dari Pengusaha Rp 572 Juta

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x