Kompas TV nasional kesehatan

Risiko Penularan Covid-19 di Indonesia Dinilai Sudah Rendah, Namun Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Kompas.tv - 7 Juni 2022, 21:10 WIB
risiko-penularan-covid-19-di-indonesia-dinilai-sudah-rendah-namun-masyarakat-diimbau-tetap-waspada
Dua perempuan yang mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19, berjalan di trotoar di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)
Penulis : Edy A. Putra | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Risiko penularan Covid-19 di Indonesia saat ini sudah sangat rendah jika dibandingkan dengan situasi di beberapa negara lain.

Demikian diungkapkan Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.

"Jadi data Indonesia dibandingkan dengan data luar negeri, Indonesia amat sangat bagus. Indonesia rangking dunia nomor 40 lebih, rumah sakitnya sepi, positivity rate rendah banget di bawah 3 persen, yang divaksinasi semakin banyak," kata Zubairi di Jakarta, Selasa (7/6/2022), seperti dikutip Antara.

Meski risiko penularan sudah rendah, ia mengimbau agar masyarakat tidak jumawa dan tetap waspada.

Zubairi mengatakan, per 5 Juni 2022, jumlah kasus baru Indonesia mencapai 388 orang dengan lima orang meninggal.

Baca Juga: Belasan Jemaah Haji Positif Covid-19, Pemerintah Imbau Batasi Kegiatan dan Fokus pada Persiapan Haji

"Artinya, setiap hari pada bulan Juni itu jumlah kasus di atas 300 tapi di bawah 400. Jadi memang relatif agak naik sedikit dari bulan Mei 2022. Kemudian Indonesia juga pernah 100 kasus baru," katanya.

Zubairi kemudian membandingkan kondisi itu dengan situasi di Korea Utara di mana kasus Covid-19 bisa mencapai 600.000 kasus dalam sepekan atau setara rata-rata 90.000 kasus baru sehari.

Adapun Amerika Serikat mencatat 70.000 lebih kasus baru per hari.

5 Alasan Pandemi Belum Berakhir

Secara terpisah, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan sejumlah alasan mengapa dunia masih berstatus pandemi hingga saat ini.

"Perlu ketahui bahwa sampai sekarang dunia masih dalam status pandemi, sebagaimana juga disampaikan Direktur Jenderal WHO pada acara pembukaan World Health Assembly 22 Mei 2022 di Jenewa," katanya.

Baca Juga: Dokter Lois Owien Meninggal, Sempat Viral karena Tak Percaya Covid-19 hingga Ditangkap Polisi



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x