Kompas TV nasional peristiwa

BEM Muhammadiyah Teriak Provokasi, Berakhir Ricuh di Patung Kuda, Polisi: Ada Oknum Non-Mahasiswa

Kompas.tv - 21 Mei 2022, 01:25 WIB
bem-muhammadiyah-teriak-provokasi-berakhir-ricuh-di-patung-kuda-polisi-ada-oknum-non-mahasiswa
Demo BEM Mahasiswa Muhammadiyah di Patung Kuda, Gambir, berakhir ricuh pada Jumat (20/5/2022) (Sumber: istimewa)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi ungkap dugaan demo BEM kampus-kampus Muhammadiyah yang berakhir ricuh di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Jumat (20/5/2022), dipicu oleh sekelompok orang yang bukan mahasiswa.

Sebagaimana dilaporkan Jurnalis KOMPAS TV Harko Sutiono di lokasi, awalnya demonstrasi berjalan dengan lancar dan kian semangat dengan hujan yang membasahi tubuh para demonstran.  

“Mari bergabung, karena hari ini langit menurunkan hujan. Suara kita akan lebih besar,” teriak salah satu orator.

Para demonstrasn pun meneriakkan soal keberpihakan pemerintah, minyak goreng yang mahal hingga soal Ibu Kota Negara (IKN) baru yang dianggap tidak prorakyat.

Lantas, demonstrasi yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei tersebut berujung dengan ricuh.

Sejumlah massa aksi berupaya menerobos barikade polisi menuju istana negara. Dorong-dorongan pun tak terelakkan hingga kericuhan terjadi.

“Hati-hati.. Hati-hati Provokasi!... Hati-hati…,” teriak orator lewat pelantang yang terdengar sangat jelas.

Polisi dan demonstran pun terjatuh dan terluka akibat saling dorong dan injak tersebut.

Salah seorang demonstrans berbaju hijau minta tolong agar tidak dipukul polisi. (Sumber: istimewa)

“Pak tolong jangan dipukul, Pak,” ujar salah seorang demonstran berbaju hijau yang sedang diapit dua polisi.

Tampak juga beberapa demonstran digelandang dan dimasukkan ke mobil-mobil polisi. Beberapa juga ditanya soal Kartu Mahasiswa dan identitas diri. 

Polisi pun menciduk 26 orang demonstran. Dari jumlah itu, ditemukan sejumlah demonstran yang bukan dari kelompok mahasiswa.

Polisi Sebut Ada Demonstran Non-Mahasiswa Datang Belakangan

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto menjelaskan tentang kondisi demo yang berakhir ricuh tersebut.

“Pada penyampaian pendapat oleh rekan-rekan mahasiswa terpaksa kita amankan, karena tadi terjadi pendorongan yang mengakibatkan beberapa anggota Polri terinjak-injak," katanya Jumat (20/5/2022).

Setyo mengatakan yang terinjak saat demo ricuh adalah Kapolsek Gambir Kompol Rango Siregar.

“Setelah itu kita amankan, berikut korlap dan kita temukan ada massa yang non-mahasiswa,” tambahnya.

"Sementara masih kita lakukan pendataan, yang jelas tadi Kapolsek Gambir terinjak-injak dan satu anggota Polda dan masih ada yang lain, masih kita lakukan pemeriksaan," ujarnya

Ia pun menjelaskan lebih lanjut soal demonstran yang diduga non-mahasiswa tersebut.

Mereka, menurut Setyo, juga datang belakangan. Tidak di awal bersama para mahasiswa, tapi langsung bergabung dan disambut para demonstran.

“Mereka datang waktu hujan deras. Datang dengan satu mikrolet penuh. Dan ada yang duduk di atas mobil berpakain hitam-hitam semuanya. Tidak sempat kita lakukan pemeriksaan."

"Mereka langsung bergabung dengan mahasiswa dan malah disambut oleh rekan-rekan mahasiswa, dan mendorong kami sebagai aparat yang mengamankan mereka," paparnya. 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x