Kompas TV nasional peristiwa

Dugaan Kasus Hepatitis Akut Misterius Dinilai Perlu Diinvestigasi

Kompas.tv - 5 Mei 2022, 16:46 WIB
dugaan-kasus-hepatitis-akut-misterius-dinilai-perlu-diinvestigasi
Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hanifah Oswari mengungkapkan sudah mendapat laporan terkait adanya dugaan penambahan kasus hepatitis misterius di beberapa daerah di tanah air. (Sumber: YouTube Kementerian Kesehatan)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perwakilan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hanifah Oswari mengungkapkan sudah mendapat laporan terkait adanya dugaan penambahan kasus hepatitis misterius di beberapa daerah di tanah air.

Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers secara virtual yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkes RI, Kamis (5/5/2022).

"Pada saat ini memang sudah ada laporan-laporan, baik dari Jakarta maupun dari luar kota. Sudah ada laporan-laporan dugaan untuk keadaan penambahan kasus (Hepatitis akut)," kata Hanifah. 

Namun, Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini menyebut, laporan kasus tersebut belum terverifikasi dan masih diselidiki lebih lanjut untuk memastikan apakah kasus yang dilaporkan itu benar hepatitis akut atau bukan.

"Tapi hal ini masih dalam investigasi apakah benar masuk dalam kriteria Hepatitis akut berat atau bukan. Jadi sebenarnya sudah ada laporan, tapi belum ada investigasi lebih lanjut," ujar Hanifah.

Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan pihaknya baru mendapat laporan lebih lengkap tentang kasus-kasus tersebut.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi yang turut hadir dalam konferensi pers daring ini mengatakan hal yang sama.

Kata dia, terdapat laporan penambahan jumlah pasien yang diduga mengidap hepatitis akut misterius.

Baca Juga: Jangan Tunggu Kuning, Orang Tua Diminta Waspadai Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius Ini pada Anak

"Ada penambahan kasus tapi belom kasus yang confirm," kata Nadia.

Laporan tersebut, kata Nadia perlu diinvestigasi, yakni dengan melakukan pemeriksaan genome sequencing.

Langkah tersebut, kata Nadia dilakukan agar bisa dipastikan pasien itu bukan menderita hepatitis A sampai E. 

"Karena harus ada pemeriksaan genome sequencing, untuk mengetahui dia bukan hepatitis A dan E," tegasnya.

Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini sejak 15 April 2022 lalu. 

Kondisi yang pertama dideteksi di Inggris Raya ini sudah mulai menyebar ke sejumlah negara termasuk Indonesia.

Sebelumnya, pihak Kemenkes RI telah melaporkan terdapat 3 pasien di Jakarta meninggal dunia diduga karena Hepatitis akut misterius.

Baca Juga: Kemenkes Beber Kronologi Penemuan 3 Pasien yang Meninggal Diduga Hepatitis Akut



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x