Kompas TV nasional kesehatan

Jangan Tunggu Kuning, Orang Tua Diminta Waspadai Gejala Awal Hepatitis Akut Misterius Ini pada Anak

Kompas.tv - 5 Mei 2022, 12:34 WIB
jangan-tunggu-kuning-orang-tua-diminta-waspadai-gejala-awal-hepatitis-akut-misterius-ini-pada-anak
Ilustrasi. Orang tua diminta untuk mewaspadai gejala awal hepatitis akut misterius yang berupa gejala saluran pencernaan. (Sumber: Tribun Jogja/Memorial Regional Health)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS. TV - Spesialis anak konsultan gastrohepatologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (RSCM-FKUI), Dr dr Hanifah Oswari mengungkapkan gangguan saluran pencernaan merupakan gejala awal dari hepatitis akut yang saat ini belum diketahui penyebabnya.

Hanifah kemudian mengimbau orang tua untuk mewaspadai jika anak megalami gangguan saluran pencernaan. 

Hal ini disampaikannya dalam keterangan pers secara virtual yang ditayangkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kamis (5/5/2022). 

Menurut penjelasannya, sebagian besar anak yang mengalami hepatitis misterius ini awalnya mengeluh sakit perut, diare, mual, dan muntah.

"Mengenai hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, kita melihat laporan-laporan kasus yang sudah ada, bahwa mulainya itu dengan gejala gastrointestinal, seperti misalnya diare, mual, muntah, dan sakit perut yang kadang-kadang disertai demam ringan," kata Hanifah.

Kemudian, dia menuturkan, gejala berlanjut ke arah hepatitis, yakni anak mengalami buang air kecil yang kuning pekat seperti teh, feses pucat, hingga kulit dan mata menguning.

Gejala tersebut, kata Hanifah, bisa dibuktikan dengan penanganan dokter. Dokter bisa memeriksa dua enzim hati, yakni serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).

Baca Juga: Soal Hepatitis Akut Misterius, Anggota Komisi IX DPR: Kemenkes Harus Segera Cari Tahu Penyebabnya

"Pada saat itu, bila dokter memeriksa kadar sgot atau sgpt yaitu enzim hari, didapatkan salah satu atau kedua enzim ini meningkat di atas 500 U/L," ujarnya.

"Bila berlanjut lagi gejalanya pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan selanjutnya akan terjadi penurunan kesadaran yang dapat berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak dilakukan transplantasi hati," ujarnya.

Hanifah kemudian meminta orang tua untuk lebih peka terhadap kondisi kesehatan anaknya dari gejala hepatitis. 

"Para orang tua harus waspada, dengan waspada diharapkan kita tidak mendapatkan anak-anak kita pada kondisi yang berat," ujarnya. 

Bila sang anak menderita gejala saluran pencernaan, harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan. 

"Jadi kita harus waspada jika anak mengalami gejala saluran cerna, dan sudah memikirkan bahwa ini ada kemungkinan bisa mengarah ke hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya itu," kata dia.

"Bawalah anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan, jadi jangan menunggu sampai kuning baru dibawa ke fasilitas kesehatan, apalagi kalau sudah terjadi penurunan kesadaran. Karena kalau gejalanya lebih berat, hilang momentum menolong lebih cepat," ucap Hanifah.

Baca Juga: Penyebab Masih Misterius, Begini Cara Mencegah Anak Terinfeksi Hepatitis Akut Menurut IDAI




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x