Kompas TV nasional sosial

Jasa Marga Tambah Gardu dan fasilitas Top Up Uang Elektronik Jelang Masa Mudik

Kompas.tv - 27 April 2022, 02:30 WIB
jasa-marga-tambah-gardu-dan-fasilitas-top-up-uang-elektronik-jelang-masa-mudik
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur saat tampil sebagai salah satu narasumber dalam program B-Talk Kompas TV, Selasa malam (26/4/2022). Jasa Marga menambah jumlah gardu dan fasilitas top up uang elektronik untuk kebutuhan para pemudik yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pihak Jasa Marga menambah jumlah gardu dan fasilitas top up uang elektronik untuk kebutuhan para pemudik yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Jasa marga, Subakti Syukur dalam B-Talk Kompas TV, Selasa (26/4/2022) malam.

Subakti menjelaskan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Jasa Marga dalam menghadapi arus mudik dan balik tahun ini,

“Sudah kita simulasi, tadi sudah disampaikan Pak Menteri bahwa itu tantangan bagi kita, baik itu di ruas jalan tol, gerbang, maupun rest area,” jelasnya.

Baca Juga: Beberkan Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran, Kakorlantas: Kesannya Menyakiti Orang

Salah satunya adalah mengoptimalkan kesiapan transaksi di setiap gerbang tol, termasuk membangun gardu operasi.

“Untuk kesiapan transaksi di setiap gerbang, di gardu tol, kami juga harus mengoptimalkan gardu operasi. Kita menambah gardu-gardu.”

Pihaknya juga akan menambah lebih banyak jumlah mobile rider di gerbang tol, terutama di gerbang tol utama seperti Cikampek utama, Kalikangkung, Banyumanik, sampai Warugunung.

“Tadi kita diingatkan juga harus menyiapkan fasilitas top up uang elektronik sebanyak mungkin.”

“Tentunya kami juga sudah menambah banyak gardu-gardu temporer. Sebagai contoh, jika terjadi kemacetan di Cileunyi, kami sudah menambah gardu temporer di kilometer 149,” tuturnya.

Meski pihaknya telah menambah fasilitas top up uang elektronik, ia mengimbau agar pemudik yang hendak melakukan perjalanan memastikan saldo uang elektronik mereka mencukupi.

Selain kesiapan di gerbang tol berupa penambahan gardu dan mobile rider, untuk kelancaran perjalanan pemudik, pihaknya juga telah menyiapkan infrastruktur dengan baik.

Bahkan, sebagaimana kebijakan pemerintah, Jasa marga juga telah menghentikan pekerjaan konstruksi yang berpotensi mengganggu kelancaran lalulintas.

Meski demikian, pihaknya tetap menyiapkan tim pemeliharaan rutin untuk memastikan kelayakan jalan tol.

“Jasa Marga tetap menyediakan tim pemeliharaan rutin, material, peralatan, selama 24 jam untuk tetap memastikan kelayakan jalan tol.”

Mengenai kebijakan menggratiskan jalan tol jika terjadi kemacetan sepanjang satu kilometer, Subakti menyebut bahwa Jasa Marga berkewajiban memberi pelayanan optimal.

Menurutnya, kebijakan menggratiskan tol jika terjadi kemacetan sudah melalui hitungan yang akurat.

”Tadi sudah disampaikan Pak Menteri, kita ditantang untuk mensimulasi semua, sehingga muncul angka satu kilometer tadi, dari hitungan yang akurat,” tegasnya.

Subakti juga memaparkan prediksi kepadatan jalan tol saat masa mudik lebaran, salah satunya adalah ruas Jakarta-Cikampek.

“Ruas Jakarta-Cikampek ini luar biasa, puncak kepadatan ada di situ, Japek Selatan sudah kami siapkan untuk dioperasionalkan secara kondisional.”

“Itu adalah sesi tiga, segmen dari simpang susun Sadang sampai Taman Mekar, itu sepanjang 8,5 kilometer yang akan dimanfaatkan untuk arus mudik pada saat one way nanti, dan pada saat arus balik,” bebernya.

Baca Juga: Jalur Jakarta-Semarang Diprediksi Jadi Rute Tersibuk di Masa Mudik Lebaran 2022

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, selain empat rekayasa lalulintas, yakni one way, contra flow, pembatasan truk tiga sumbu, dan ganjil genap, ada tools kelima.

Tools tersebut berupa membebaskan biaya tol jika terjadi kemacetan sepanjang satu kilometer.

Nantinya, Kakorlantas sebagai ‘kepala kelas’ yang akan menentukan mekanismenya, termasuk mendelegasikan pada kapolres-kapolres mengenai kebijakan yang diambil.

“Kepala kelas akan mendelegasikan ke kapolres atau siapa, bahwa sudah macet satu kilo, kalau tidak dilakukan pembebasan, macetnya bertambah.”

Mengenai kerugian yang akan dialami oleh pengelola jalan tol terkait kebijakan tersebut, Budi mengatakan, tidak ada untung rugi pada jasa marga, karena goal-nya adalah memberikan kebahagiaan pada masyarakat.

“Pak Presiden memerintahkan pada kami pembantunya, bagaimana mudik kali ini membahagiakan masyarakat, dan lakukan upaya agar ada kebangkitan ekonomi.”

Budi Karya menilai jasa marga harus memberikan ruang itu, dan dirinya sepakat dengan yang dikatakan Kakorlantas, bahwa itu sebenarnya bukan kerugian.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x