Kompas TV nasional peristiwa

Ceramah di Masjid Kampus UGM, Anies Terasa seperti Pulang ke Rumah Sendiri

Kompas.tv - 8 April 2022, 06:37 WIB
ceramah-di-masjid-kampus-ugm-anies-terasa-seperti-pulang-ke-rumah-sendiri
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/4/22). Anies pada Kamis malam (7/4) datang ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk mengisi ceramah Ramadan di masjid kampus setempat. (Sumber: Kompas.tv/HASYA NINDITA)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kembali ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, seperti pulang ke rumah sendiri.

Pernyataan itu Anies sampaikan saat mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM usai salat tarawih, Kamis (7/4/2022) malam.

Selain merupakan alumnus kampus tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  (Mendikbud) ini juga menghabiskan masa kecilnya dekat dengan UGM.

"Saya tumbuh besar di UGM, rumah saya hanya 500 meter di utara Fakultas Kehutanan, utara Selokan Mataram. SD saya di Sekip, jadi pulang ke Kampus Gajah Mada pulang ke rumah sendiri," kata Anies Baswedan seperti dikutip Kompas.com.

Anies juga bercerita, selama menjadi mahasiswa, ia kerap terlibat dalam penyelenggaraan beberapa acara.

Baca Juga: Momen Teriakan 'Presiden' Menggema Usai Anies Ceramah di Masjid UGM Yogyakarta

Oleh sebab itu, saat mendapat undangan dari kampusnya, memori Anies kembali ke masa-masa harus mengundang orang untuk menjadi narasumber dalam acaranya.

"Saya bagian yang mengundang pembicara untuk datang, sekarang saya bagian diundang. Saya senang sekali Alhamdulillah bisa kembali ke kampus," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam ceramahnya Anies juga menyampaikan keberhasilannya dalam memperbaiki masalah transportasi umum di Jakarta.

Anies menyebut dirinya berhasil menghilangkan kebiasan 'ngetem' dari angkutan umum di Jakarta dengan program Jak Lingko.

Dengan program itu, lanjutnya, sopir angkutan umum tidak perlu menepi di pinggir jalan dalam waktu lama.

"Sekarang metromini dan lainnya enggak ada yang ngetem karena bayarnya pemerintah ke operator per kilometer. Warganya bayarnya per tiga jam Rp5.000, silakan gonta-ganti tanpa tambahan," kata Anies.

Oleh karena itu ia berharap dengan berubahnya kebiasaan sopir yang tidak lagi 'ngetem' akan membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

Sebab, jika jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta berkurang, maka kemacetan juga makin berkurang, pungkasnya.

Baca Juga: Survei SMRC: Duet Anies-AHY Berpeluang Menang di Pilpres 2024



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x