Kompas TV nasional hukum

Ahli Forensik: Kolonel Priyanto Buang Handi ke Sungai dalam Kondisi Masih Hidup, tapi Tidak Sadar

Kompas.tv - 31 Maret 2022, 17:06 WIB
ahli-forensik-kolonel-priyanto-buang-handi-ke-sungai-dalam-kondisi-masih-hidup-tapi-tidak-sadar
Terdakwa Kolonel Inf Priyanto dalam persidangan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022). (Sumber: Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter forensik dr. Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat memastikan terdakwa pembunuhan berencana Kolonel Priyanto membuang Handi Saputra dalam keadaan hidup ke Sungai Serayu di Banyumas, Jawa Tengah.

Itu dilakukan Kolonel Priyanto setelah menabrak korban di kawasan Nagreg, Jawa Barat. Kemudian korban diangkut dari lokasi kecelakaan untuk selanjutnya dibuang.

Baca Juga: Ketika Kolonel Priyanto Minta Maaf ke Ayah Handi-Salsabila lalu Dihentikan Hakim karena Sakit Hati

Zaenuri, yang dihadirkan oleh Oditurat Militer Tinggi II Jakarta sebagai ahli di persidangan, menjelaskan bahwa air hanya ditemukan di paru-paru korban, tidak di lambung.

"Artinya, korban dibuang ke sungai dalam keadaan tidak sadar, tetapi masih hidup," kata Zaenuri menjawab pertanyaan Hakim Ketua Brigjen TNI Faridah Faisal di Pengadilan Militer Tinggi II, Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Dokter forensik yang mengautopsi jenazah Handi itu menyampaikan, jika korban dibuang dalam keadaan sadar, ada air yang ditemukan di lambung dan paru-paru.

Namun, jika korban dibuang dalam keadaan tidak sadarkan diri, air hanya ditemukan di paru-paru.

Baca Juga: Kolonel Priyanto Cari Sungai untuk Buang Jasad Handi dan Salsabila Pakai Google Maps

Selanjutnya, Zaenuri menambahkan, kalau korban dibuang dalam keadaan meninggal, maka air tidak ditemukan di dua organ tersebut baik para-paru maupun lambung.

Dengan demikian, hasil autopsi Handi Saputra menunjukkan bahwa korban dibuang ke Sungai Serayu dalam keadaan tidak sadar dan akhirnya meninggal dunia dalam keadaan tenggelam setelah air memenuhi rongga paru-parunya.

Hasil autopsi lainnya yang ditemukan oleh Zaenuri yaitu terdapat pasir di dinding tenggorokan, paru-paru, dan rongga dada Handi.

Diketahui, Sungai Serayu yang alirannya melintasi sejumlah kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, dan Cilacap, merupakan area tambang pasir dan batu.

Baca Juga: Kolonel Priyanto Ternyata Sempat Jemput Teman Wanitanya sebelum Tabrak Handi dan Salsabila di Nagreg

Selain itu, Zaenuri manyampaikan bahwa pihaknya menemukan jejak memar di kepala korban, dan luka-luka di tangan serta dada sebelah kiri.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x