Kompas TV nasional berita utama

Jokowi Perintahkan Mendagri Koordinasi dengan Menkeu soal SPJ Pemerintah Desa: Agar Tidak Ruwet

Kompas.tv - 29 Maret 2022, 16:06 WIB
jokowi-perintahkan-mendagri-koordinasi-dengan-menkeu-soal-spj-pemerintah-desa-agar-tidak-ruwet
Presiden Jokowi dalam Pembukaan Silaturahmi Nasional APDESI Tahun 2022, Selasa (29/3/2022). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo perintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar persoalan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pemerintah desa tidak ruwet.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi setelah mengetahu serapan anggaran dana desa yang masih 13,5 persen dari Rp68 Triliun.

Demikian Presiden Jokowi dalam Pembukaan Silaturahmi Nasional APDESI Tahun 2022, Selasa (29/3/2022).

“Kemudian untuk tahun ini, tahun ini total yang ditransfer nantinya Rp68 triliun sampai pagi tadi saya cek udah berapa sih serapannya, masih 13,5 persen,” kata Presiden Jokowi.

“Mungkin juga tadi keluhan dikarenakan laporan SPJ nya yang terlalu luas dan bertele-tele, betul? Pak Mendagri ini coba diurus dengan kementerian keuangan agar yang namanya SPJ itu tidak ruwet-ruwet lah,” tambahnya.

Baca Juga: Pesan Jokowi ke APDESI soal Dana Desa Rp468 T: Jangan Pikir Ini Uang Kecil, Hati-hati Mengelola

Presiden Jokowi khawatir, jika SPJ rumit ke depan pemerintah desa tidak bekerja optimal untuk melakukan pembangunan di desa.

“Nanti para kepala desa ini ndak ngecek jalan, tidak ngecek irigasi, tidak ngecek posyandu, malah urusan buat SPJ saja, saya itu lihat SPJ sudah pusing juga, saya aja yang liat saja pusing, apalagi yang melaksanakan,” ucap Presiden Jokowi.

“Tapi sudah bolak-balik perintah mengenai ini, ternyata nggak mudah juga merubah sistem akuntansi kita, tapi semoga setelah keluhan ini ditindak lanjuti oleh Mendagri agar semuanya lebih simpel dan lebih mudah lebih sederhana,” lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga merespons permintaan Ketua Apdesi perihal BLT Desa.

“Tadi Pak Ketua Apdesi menyampaikan jangan minimal 40 persen tapi maksimal 40 persen, ya saya setuju. Sehingga kepala desa bisa mengkreasi anggaran yang ada juga untuk kemungkinan keperluan-keperluan lain yang mendesak yang di antara desa dengan desa satu itu berbeda-beda,” ucapnya.

Baca Juga: Respons Jokowi saat Disebut Bapak Pembangunan Desa: Yang Layak itu Bapak Ibu Semua, Bukan Saya

“Diskresi itu yang kita berikan kepada kepala desa,” lanjut Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga merespons perihal stemple Apdesi yang diinfokan hanya berupa tulisan. Kepada Mendagri, Presiden Jokowi mengintruksikan agar Apdesi dibuatkan stemple dengan gambar burung garuda.

“Pak Menteri Dalam Negeri, ini dibuatin aja instruksi Mendagri, capnya pakai burung garuda,” kata Presiden Jokowi.

“Itu memang lambang negara kita kok, kalau dipakai oleh Kepala Desa yo wajar dan wajib toh, clear semuanya,” tambah Jokowi.

Sesaat akan mengakhiri sambutannya, Presiden Jokowi kemudian diminta langsung merespons perihal gaji pemerintah desa yang dibayar tiap tiga bulan sekali.

Presiden Jokowi yang mengaku baru tahu, kemudian menginstruksikan Mendagri untuk menyelesaikan persoalan gaji pemerintah desa tiap bulan.

"Oh gajinya sebulan sekali? Pak Mendagri ini ada yang belum dijawab, setiap bulan, saya terus terang nggak tahu, masa gaji diberikan tiga bulan sekali, saya nggak ngerti, akan segera kita rubah dan usahakan setiap bulan," ucap Presiden Jokowi.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x