Kompas TV nasional berita utama

Survei Litbang Kompas 48,2 Persen Tak Puas Kinerja KPK, Nurul Ghufron: Kami Selamatkan Aset Rp549 T

Kompas.tv - 23 Maret 2022, 12:49 WIB
survei-litbang-kompas-48-2-persen-tak-puas-kinerja-kpk-nurul-ghufron-kami-selamatkan-aset-rp549-t
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Senior Pukat UGMq Zainal Arifin Mochtar mengatakan pernyataan Nurul Ghufron soal penyelamatan aset seolah baru dilakukan oleh KPK saat periode ini, sedangkan sebelumnya tidak.

“Apa yang disebutkan oleh Pak Nurul Ghufron itu terjadi sudah lama, soal penataan aset itu terjadi dari KPK semenjak tahun 2012, program itu sudah ada dari dulu, soal pencegahan dari dulu sudah berjalan, pencegahan sumber daya alam juga misalnya di KPK sebelumnya itu sudah jauh lebih banyak kalau kita mau bicara soal itu,” kata Zainal.

“Jadi saya dapat kesan seakan-akan Pak Nurul Ghufron mengatakan kami melakukan yang tidak dilakukan,” tambahnya.

Bahkan di KPK dulu, lanjut Zainal, meskipun pencegahan jalan, pemberantasannya juga tetap berjalan.

Baca Juga: Pimpinan KPK Pamer Kerja Fokus Pencegahan, Boyamin: Hasilnya Belum Tampak, Mana yang Diselamatkan

“Jadi Pak Nurul Ghufron agak sulit niyh kalau mau bermain apa ya, bermuka dua di hadapan kami-kami ini, kami melihat KPK itu dari tahun 2003 sejak lahirnya, kami mantengin setiap hari, kami paham kerjanya KPK 2003-2007 kayak apa, detail-detailnya cukup paham, jadi kita tahu persis apa kekurangan bahkan di masing-masing komisioner,” tegasnya.

“Jadi maksud saya adalah nggak bisa dipakai alasan-alasan demikian kami sekarang ini sudah berhasil, jumlah jumlah yang relatif sama itu ada di setiap komisioner,” lanjutnya.

Zainal lebih lanjut pun mengajak Nurul Ghufron menengok data yang dimilikinya bagaimana KPK dibangun dan rekam perjalanannya.

Agar tidak seolah-olah menempatkan hanya KPK periode ini yang melakukan sesuatu, sementara sebelumnya tidak.

“Itu cara menipu publik yang sebenarnya tidak pantas dilakukan di hadapan kita gitu, karena kita tahu bagaimana sejarah KPK dari awal sampai sekarang,” tegasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x