Kompas TV nasional peristiwa

Ilmu Pengetahuan Berkembang Cepat, Jokowi: Universitas Harus Lincah Hadapi Perubahan

Kompas.tv - 11 Maret 2022, 16:38 WIB
ilmu-pengetahuan-berkembang-cepat-jokowi-universitas-harus-lincah-hadapi-perubahan
Presiden Jokowi saat memberi pengarahan Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (11/3/2022).  (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut ilmu pengetahuan saat ini berkembang sangat cepat dan harus diikuti dengan program pendidikan yang bersifat dinamis.

Sehingga universitas dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya harus lincah dan mampu mengikuti perkembangan zaman.

Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat memberi pengarahan Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (11/3/2022). 

"Seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi, termasuk universitas, harus lincah, harus cepat belajar dengan perubahan-perubahan yang ada, harus updated," kata Jokowi. 

"Karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Ilmu pengetahuan juga berkembang sangat cepat sekali dan harus diikuti dengan program pendidikan yang dinamis. Dan risetnya juga harus cepat berubah sesuai dengan tantangan zaman yang ada. Kita ini berkejaran," imbuhnya.

Lebih lanjut Jokowi menuturkan di antara perubahan tersebut, Sumber Daya Manusia (SDM) digital atau digital talent sebagai salah satu aspek yang patut diperhatikan.

Terlebih, Indonesia kini tengah berupaya mengejar momentum bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030-2035.

Baca Juga: Jokowi Bakal Tetap Hentikan Ekspor Bahan Mentah: Digugat Terus di WTO Tidak Apa-apa

“Saya sudah berhitung, saya sudah berkalkulasi dengan para menteri, kita hanya punya kesempatan berubah itu dua tahun ini, karena muncul bonus demografinya nanti di 2030-2035. SDM digital, digital talent harus, semua sekarang ini kejar-kejaran semua negara ke sini," ujarnya.

"Digital talent ini penting, AI, cloud computing, digital design, digital marketing, block chain, semuanya barang ini apa, barang ini apa, harus kita miliki SDM-SDM itu,” paparnya.

Presiden pun mengapresiasi program Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dengan begitu, lanjut dia, para mahasiswa dapat belajar dari mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Selain itu mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk langsung terjun di dunia industri selama satu semester sehingga dalam hal ini industri menjadi bagian dari universitas.

"Saya senang mahasiswa sekarang bisa belajar di industri selama satu semester. Artinya apa? Industri menjadi bagian dari universitas. Ada matching fund yang dibiayai oleh kementerian, ada target 10.000 praktisi dari industri yang ditarik ke kampus. Ini nanti akan mentrigger perubahan-perubahan itu," jelasnya.

Baca Juga: Politikus Gerindra: Nadiem Makarim Harus Segera Bertindak Atasi Konflik di ITB



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x