Dijemput dari Ukraina, 80 WNI Langsung Jalani Karantina di Pasar Rumput Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.TV — Sebanyak 80 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Ukraina tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (3/3/2022).

Seluruh WNI dari Ukraina, saat ini menjalani karantina di Pasar Rumput sebagai bagian dari prosedur kesehatan Covid-19.

Selain 80 WNI, terdapat juga tiga warga negara asing yang merupakan keluarga dari WNI.

Seluruh WNI dari Ukraina tiba di Pasar Rumput, sejak semalam.

Mereka datang di Pasar Rumput menggunakan bus milik Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Sebelum masuk, seluruhnya diperiksa terlebih dahulu di sebuah tenda yang dijaga oleh petugas.

Berdasarkan aturan terbaru karantina di Indonesia, para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) diwajibkan untuk menjalani karantina selama tiga hari. Terutama bagi mereka yang sudah mendapat vaksin Covid-19 lengkap.

Baca Juga: Sorotan Berita: WNI dari Ukraina Tiba, Angelina Sondakh Bebas hingga Indonesia Setujui Resolusi PBB

Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kedatangan rombongan langsung disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Namun, Retno hanya menyapa rombongan dari jauh, karena 83 orang tersebut harus menjalani pemeriksaan lanjutan.

“Kepada warga negara Indonesia yang baru saja dievakuasi dari Ukraina, saya sampaikan selamat datang di Tanah Air, dan selamat berkumpul dengan keluarga,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers, Kamis (3/3).

Rombongan WNI yang berhasil dievakuasi keluar Ukraina tersebut tiba pada  pukul 17.10 WIB. Mereka menggunakan pesawat carter maskapai Garuda Indonesia.

Menurut Menlu, saat ini masih ada 14 WNI yang berada di Bukares, Rumania menunggu untuk dievakuasi.

Dari 14 orang tersebut, sebanyak 12 orang teridentifikasi positif Covid-19. Dua lainnya memilih tinggal untuk menemani keluarga mereka yang positif Covid-19.

Pihak KBRI yang ada di Kiev dan Moskow telah memastikan ke 14 WNI itu sehat dengan logistik yang cukup.

Baca Juga: Ini Misi Evakuasi yang Dilakukan Garuda Indonesia Selain 80 WNI dan Keluarga dari Ukraina