Kompas TV nasional peristiwa

Dewan Masjid Setuju SE Menteri Agama soal Pengeras Suara Masjid, tapi Bukan Demi Keharmonisan

Kompas.tv - 24 Februari 2022, 21:16 WIB
dewan-masjid-setuju-se-menteri-agama-soal-pengeras-suara-masjid-tapi-bukan-demi-keharmonisan
ilustrasi masjid Istiqlal. Dewan Masjid Indonesia dukung aturan pengeras masjid, karena pengeras suara masjid di Jakarta tidak ideal. (Sumber: BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Masjid Indonesia menyetujui perlunya aturan soal penggunaan pengeras suara masjid dan musala. Menurut Dewan Masjid, perlunya pengaturan pengeras suara masjid, bukan demi keharmonisan antar warga negara, tetapi menyangkut kesyahduan agar umat bisa melakukan refleksi kehidupan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia Imam Addaruqutni saat menjadi narasumber di program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Kamis (24/2/2022).

“Kalau alasannya itu, seolah-olah Indonesia ini sedang tidak damai, tidak tenteram, tidak harmoni. Padahal yang disinggung (oleh DMI) adalah soal kesyahduan,” ujar Imam Addaruqutni.

Baca Juga: PKB Tegur Keras Menag Yaqut, Ada Apa?

Dia menjelaskan, jauh sebelum terbitnya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 tahun 2022 tentang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, DMI sudah menyampaikan pentingya pengaturan soal itu.

“Sebagai ketua DMI, Pak JK ke wilayah-wilayah juga menyampaikan tentang perlunya pengaturan,” paparnya.

Namun, kata Imam, landasan DMI soal perlunya pengaturan pengeras suara, berbeda dengan landasan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Maksimal 100 Desibel, Menag Yaqut Cholil Qoumas Terbitkan SE soal Penggunaan Toa Masjid & Musala!

Dia menilai alasan SE Menteri Agama bahwa pengeras suara masjid dan musala perlu diatur demi keharmonisan, adalah distorsi.

“Tidak ada hubungannya dengan itu. Ini hubungannya dengan keriuhan speaker,” ungkapnya.

Menurut Imam, pengeras suara di masjid perlu diatur justru agar umat bisa memiliki momentum untuk merasakan kesyahduan dan merenung soal kehidupannya.

“Kalau terus menerus dicocot telinga itu, nah enggak sempat memikirkannya lagi, misalnya karena sudah capai.

Karena itu pengaturan pengeras suara memang penting, terutama untuk kota-kota besar.

Baca Juga: Kemenag Buka Suara soal Sepiker Masjid dan Gonggongan Anjing, Begini Klarifikasinya

Dia mencontohkan. Di Jakarta saja, terdapat sekitar 4.000 masjid. Rata-rata setiap masjid itu memiliki pengeras suara bagian luar hingga delapan buah.

Kalau masing-masing dua speaker berbunyi bersamaan, dikali 4.000 masjid, maka ada 8.000 suara dari speaker luar.

“Maka itu memang riuh sekali,” ungkapnya.

Karena itu dia melihat pengaturan soal pengeras suara memang sudah mendesak. Ketua DMI Jusuf Kalla pun setuju dengan surat edaran Menteri Agama tersebut.

“SE itu pada dasarnya positif, tapi tidak tepat alasannya,” paparnya.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x