Kompas TV nasional peristiwa

Buka Muktamar DDI, Wapres: Anugerah Allah soal Indonesia Jangan Dirusak Paham Ekstrem

Kompas.tv - 22 Februari 2022, 11:42 WIB
buka-muktamar-ddi-wapres-anugerah-allah-soal-indonesia-jangan-dirusak-paham-ekstrem
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin buka Muktamar ormas DDI, Darud Dakwah Wal Irsyad dan bicara soal perbaikan umat dan anugerah Allah bagi masyarakat Indonesia (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin  menjelaskan tentang anugerah Allah bagi Bangsa Indonesia yang bisa rusak karena paham-paham ekstrem. 

Rusaknya anugerah Allah karena paham-paham ekstrem ini, kata Wapres, terkait  erat dengan tiga kunci untuk perbaikan membangun umat di Indonesia.  

Tiga hal itu menurut Wapres menurutnya sangat lekat dengan agama, sekaligus bisa jadi alat perbaikan masyarakat secara umum.

Hal itu diungkapkan Wapres saat membuka secara virtual Muktamar XXII DDI organisasi Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) yang diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (22/2/2022).

Pada acara yang mengusung tema "Aktualisasi Nilai-Nilai Wasathiyah Addariyah untuk Indonesia Maju" ini Wapres lantas mengharapkan tiga hal ini bisa disumbangkan oleh pelbagai kelompok masyarakat, khususnya oleh organisasi keagamaan.

"Pertama, membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berpikir moderat. Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan," jelasnya dikutip dari Antara, Selasa (22/2/2022).

Dengan menerapkan nilai-nilai wasathiyah, kata Wapres, perdamaian dalam kemajemukan di Tanah Air  dapat terpelihara dengan baik.

"Anugerah Allah Swt (tentang Indonesia) ini jangan sampai rusak karena paham-paham ekstrem, baik itu al ifrath atau golongan yang intoleran karena berlebihan dalam beragama maupun al tafrith yaitu golongan yang apatis, tidak bersemangat dalam beragama dan berdakwah," terangnya.

Baca Juga: Wapres Cerita soal Majelis Hukama yang Belajar dari Indonesia, Siapakah Mereka?

Hal kedua adalah soal  membangun generasi 'abidin yaitu generasi umat yang menjalankan ajaran agama sesuai dengan yang diperintahkan Allah Swt.

"Jangan sampai kita meninggalkan generasi seperti yang dinyatakan Allah dalam Alquran surat Maryam ayat 59 yang artinya: Kemudian datanglah setelah mereka pengganti (generasi) yang mengabaikan salat dan mengikuti nafsunya, maka mereka kelak akan hancur/binasa," tuturnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x