Kompas TV nasional peristiwa

BNPB Sebut Ada 5.402 Bencana Selama 2021, Korban Meninggal 728 Orang

Kompas.tv - 18 Februari 2022, 07:10 WIB
bnpb-sebut-ada-5-402-bencana-selama-2021-korban-meninggal-728-orang
Personel polisi melakukan evakuasi barang-barang milik warga korban bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (13/2/2022). (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pengetahuan masyarakat soal potensi resiko bencana mutlak untuk ditingkatkan. Hal ini karena frekuensi dan intensitas bencana di Indonesia sangat tinggi.

Pada tahun 2021 saja, BNPB mencatat terdapat sebanyak 5.402 kejadian bencana melanda Indonesia.

Mayoritas bencana tersebut, yaitu 99,5 persen merupakan bencana hidrometeorologi. Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim.

Baca Juga: Satu Desa di Tegal Dilanda Bencana Tanah Bergerak, Ratusan Rumah Rusak hingga Warga Harus Mengungsi

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan data bencana itu merupakan hasil verifikasi dari seluruh provinsi dan kabupaten maupun kota melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dia merinci, kejadian bencana banjir sangat mendominasi, yaitu 1.794 kejadian.

Sementara cuaca ekstrem mencapai 1.577 kejadian. Tanah longsor, 1.321 kejadian

“579 kebakaran hutan dan lahan, 91 gelombang pasang dan abrasi, 24 gempa bumi, 15 kekeringan, dan satu erupsi gunung api," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Curah Hujan Masih Tinggi, Waspada Potensi Bencana Banjir di Kalimantan Selatan

Abdul menyampaikan, dampak dari kejadian tersebut telah menyebabkan 728 orang meninggal dunia, 87 orang hilang, 14.915 luka-luka, 7.630.692 menderita dan mengungsi, 158.658 rumah rusak, 4.445 fasilitas umum rusak, 664 kantor rusak, dan 505 jembatan rusak.

Lima provinsi tertinggi kejadian bencana adalah Jawa Barat 1.358 kejadian bencana. Sementara di Jawa Tengah 622 kejadian bencana.

Provinsi Jawa Timur terjadi 366 bencana dan 279 kejadian bencana di Aceh, serta 272 kejadian bencana di Kalimantan Selatan.

Menurutnya Abdul, jumlah kejadian bencana yang terjadi tahun lalu mengalami kenaikan 16,2 persen bila dibandingkan data tahun 2020 yang tercatat sebanyak 4.649 kejadian bencana.

Baca Juga: Rahmad Mas’ud Serahkan Penghargaan ke Info Bencana

Kejadian bencana yang menonjol yang mengakibatkan korban jiwa dan rumah rusak sepanjang tahun 2021 adalah gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, pada 15 Januari 2021 yang mengakibatkan 107 meninggal dunia, 11.123 luka-luka, dan 60.505 mengungsi.

Kemudian ada bencana Siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur yang terjadi pada 4 April 2021 yang mengakibatkan 184 meninggal dunia, 47 hilang, dan 136 luka-luka.

Secara umum, dengan bertambahnya frekuensi dan intensitas bencana setiap tahun, pengetahuan masyarakat tentang potensi risiko menjadi mutlak untuk ditingkatkan.

"Sosialisasi, edukasi, dan kesiapsiagaan menjadi kunci bagi pengurangan risiko bencana di masa depan," kata Abdul.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x