Kompas TV nasional breaking news

Korban Hilang Terseret Ombak di Pantai Payangan Jember sempat Terlihat tapi Hilang Kembali

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 12:08 WIB
korban-hilang-terseret-ombak-di-pantai-payangan-jember-sempat-terlihat-tapi-hilang-kembali
Seorang korban hilang akibat terseret ombak Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, sempat terlihat di antara bebatuan di bwah tebing, namun kembali hilang. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JEMBER, KOMPAS.TV – Seorang korban hilang akibat terseret ombak Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, sempat terlihat di antara bebatuan di bawah tebing, namun kembali hilang.

Satu korban terseret ombak Pantai Payangan yang hilang sempat terlihat oleh warga dan tim pencari, Minggu (13/2/2022).

Hal itu disampaikan oleh jurnalis Kompas TV Jember, Imron Fahim, yang melaporkan langsung dari lokasi kejadian.

“Sempat terlihat korban yang hilang terbawa ombak, beberapa menit lalu sempat muncul ke permukaan tetapi kemudian hilang lagi,” kata Imron dalam laporannya di Breaking News Kompas TV.

Menurutnya, satu orang ini masih dalam proses pencarian. Tubuhnya sempat muncul di permukaan, kemudian tim SAR bergerak menuju titik ditemukannya tubuh korban, namun tubuhnya kembali menghilang.

Baca Juga: Ada 10 Korban Tewas Terseret Arus Laut, Polisi Cari Alasan Mereka Gelar Ritual di Pantai Payangan

Diduga tubuh korban berada di antara bebatuan, karena di lokasi kejadian terdapat banyak sekali batu karang dan batu bukit yang masuk ke dalam laut.

“Sehingga dimungkinkan tubuhnya bisa terbawa atau terjepit di antara bebatuan tersebut.”

“Saat ini tim SAR masih stand by di lokasi di mana ditemukannya tubuh salah satu korban,” tuturnya.

Tim SAR, lanjut dia, mendekat menggunakan perahu nelayan menghampiri titik ditemukannya tubuh salah satu korban tersebut.

Dia berharap tubuh korban yang hilang tersebut segera ditemukan, karena ombak diperkirakan akan terus tinggi dan bisa mempersulit pencarian.

Evakuasi terhadap korban yang sempat terlihat tubuh tersebut, mengalami beberapa kendala, salah satunya adalah tingginya gelombang laut.

“Tadi ada anggota Tim SAR yang memberanikan diri untuk terjun ke laut kemudian membantu tim SAR yang ada di atas perahu.”

Kendala lain selain tingginya gelombang adalah banyaknya bebatuan yang menyulitkan proses pencarian.

Pencarian melibatkan BPBD, Satpolair, tim SAR, nelayan sekitar.

Petugas, lanjut dia, bahkan telah menyiapkan kantung jenazah di tepi pantai.

Meski terdapat kendala, menurutnya pencarian cukup terbantu oleh cuaca di sekitar lokasi yang cerah.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember, AKBP Herry Purnomo, juga menyebut bahwa tubuh korban yang hanyut sempat terlihat.

Menurutnya, satu korban yang hilang sempat terlihat oleh warga dari ketinggian, namun posisinya cukup sulit karena di tebing.

“Dari posisi saya berdiri belum kelihatan, tapi dari atas terlihat jelas,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Korban meninggal dunia akibat terseret ombak Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, bertambah menjadi 10 orang.

Baca Juga: Korban Selamat Ungkap Ritual di Pantai Payangan Jember, 10 Meninggal Terseret Ombak

Sepuluh orang yang ditemukan meninggal tersebut merupakan bagian dari rombongan sebanyak 24 orang (sebelumnya diberitakan 23 orang), yang melakukan ritual di pantai tersebut.

Data tersebut diperoleh jurnalis Kompas TV Jember, Imron Fahim, mengumpulkan informasi dari lokasi kejadian.

Menurut informasi yang diperoleh, rombongan tersebut tiba pada Sabtu (12/2) sekitar pukul 23.00 WIB.

“Waktu itu ada sekitar 24 orang rombongan ke Pantai Payangan. Mereka datang untuk melakukan ritual,” jelasnya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (13/2/2022).

Ritual tersebut sebelumnya seringkali digelar oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.

Pantai Payangan yang dikenal sebagai pantai selatan ini sering digunakan sebagai tempat ritual.

“Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi. Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai,” lanjutnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x